UJI
HIPOTESIS STATISTIKA PADA UJUNG BAWAH DISTRIBUSI PROBABILITAS F FISHER-SNEDECOR
Abstract. Some educationists doubt that a
statistical test on the lower tail of F distribution is invalid because many
statistics literatures using only upper tail test. Since F distribution
function needs three parameters, i.e. a pair of degrees of freedoms and a level of significance, a complete table for all the parameters is very
bulky. Hence, appendices in many books of statistics usually limit the table to
only a pair of levels of significance, 0.05 and 0.01, for the upper tail and
avoid the direct use of lower tails. Despite this limitation, equipped with a
table containing both upper and lower tails, direct statistical test on the
lower tail of F distribution is, however, equally valid.
Pendahuluan
Di dalam banyak buku statistika
terapan, pada umumnya, uji hipotesis melalui distribusi probabilitas F
Fisher-Snedecor dilakukan pada ujung atas. Karena itu, timbul keraguan pada
sejumlah pemakai statistika terapan tentang apakah uji hipotesis demikian boleh
dilakukan juga pada ujung bawah. Hal ini layak kita simak dan mereka berkenaan
dengan dua pertanyaan utama.
- Dapatkah uji hipotesis
statistika melalui distribusi probabilitas F Fisher-Snedecor dilakukan
pada ujung bawah?
- Mengapa banyak buku
statistika terapan melakukannya pada ujung atas?
Pembahasan
mengenai kedua pertanyaan ini bermanfaat bagi kita, setidak-tidaknya, bagi
mereka yang memiliki keraguan itu.
Ujung
Bawah dan Ujung Atas
Sebagai gambaran tentang uji hipotesis
statistika ujung bawah dan ujung atas pada distribusi probabilitas F
Fisher-Snedecor, di sini, ditampilkan dua contoh yakni contoh 1 dan contoh 2.
Mereka bersama-sama menguji hal yang sama, kecuali contoh 1 mengujinya melalui
ujung atas sedangkan contoh 2 mengujinya melalui ujung bawah.
Contoh
1. Kita ingin menguji hipotesis tentang apakah variansi populasi X lebih
besar dari variansi populasi Y. Misalkan pengujian ini menggunakan sampel acak
dengan ukuran sampel nX = 31 dan nY = 41 yang
menghasilkan variansi sampel s2X = 5 dan s2Y
= 2. Uji hipotesis ini dilakukan pada taraf signifikansi α = 0,05. Dalam hal
ini, hipotesis statistika adalah
Dari
variansi sampel diperoleh
Selanjutnya
dari tabel fungsi ditribusi pada distribusi probabilitas F Fisher-Snedecor
untuk nX = nX – 1 = 30, nY = nY – 1 = 40, dan α = 0,05 kita
temukan F(0,95)(30)(40) = 1,74 sehingga kriteria pengujian menjadi
Tolak
H0 jika F > 1,740
Terima
H0 jika F£ 1,740
Dan
dalam hal ini, kita menolak H0.
Contoh
2. Kasus pada contoh 1 ingin kita uji melalui hipotesis statistika
Dari
variansi sampel diperoleh
Selanjutnya
dari tabel fungsi distribusi pada distribusi probabilitas F Fisher-Snedecor
kita temukan F(0,05)(40)(30) = 0,537 sehingga kriteria pengujian
menjadi
Tolak
H0 jika F < 0,537
Terima
H0 jika F ≥ 0,537
Dalam
hal ini, kita menolak H0.
Pertanyaan di atas dapat kita jabarkan
menjadi apakah contoh 2 adalah sahih karena menggunakan pengujian ujung bawah?
Pembahasan
dan Pertimbangan
Dari uraian di atas tampak bahwa tidak
ada alasan untuk menyatakan bahwa contoh 2 tidak dapat digunakan. Dengan kata
lain, contoh 2 dapat juga kita gunakan. Pertimbangan ini ditunjang oleh sejumlah
buku statistika terapan. Dari buku karangan Irwin Miller dan John E. Freund
yang berjudul Probability and Statistics
for Engineers, second edition (1977, halaman 235-236) kita temukan uraian
sebagai berikut
... the critical region for testing H0
against the alternative hypothesis s21
> s22 is F > Fα ... the
critical region for testing H0 against alternative hypothesis s21 < s22 is F < F1–α ....
For the two sided alternative s21
≠ s22 the critical region is F < F1–½α
or F > F½α.
William Mendenhall di dalam bukunya Introduction to Probability and Statistics,
third edition (1971, halaman 245) menyatakan sebagai berikut,
If the population with the larger sample
variance is designated as population II, then s22 < s21
and we will be concerned with rejection in the lower tail of the F
distribution.
Tidak jarang kita temukan bahwa uji
hipotesis statistika melalui distrubusi probabilitas F Fisher-Snedecor
dilaksanakan pada dua ujung. Hal ini terjadi pada hipotesis s2X ¹ s2Y. Kennedy dan Neville (1976, halaman 232)
mengatakan bahwa “pengujian adalah dua-sisi.” Winer (1971, halaman 39) juga
menyatakan demikian melalui diagram dengan mengarsir ujung bawah dan ujung atas
distribusi probabilitas F Fisher-Snedecor masing-masing sebesar a/2. Glass dan Stanley (1970, halaman 305) mengemukakan pada
suatu contoh bahwa “karena F = 0,09 jatuh di bawah nilai kritis bawah, H0:
s21 = s22 ditolak pada tingkat signifikansi 0,05.”
Hinkle et al. (1979, halaman 231)
mengatakan adanya “ketentuan nilai kritis dari statistik uji ketika F < 1”
menggunakan pengujian ujung bawah.
Kalau demikian halnya mengapa pula banyak
buku statistika hanya menggunakan ujung atas? Kesemuanya ini terjadi gara-gara
tabel F yang mereka gunakan. Fungsi distribusi pada distribusi probabilitas F
Fisher-Snedecor menggunakan tiga parameter yakni νX, νY,
dan a.
Kalau kita menggunakan berbagai nilai untuk semua parameter maka tabel menjadi
besar sekali untuk diletakkan pada lampiran buku statistika. Sehubungan dengan
itu ada dua cara yang ditempuh di dalam sejumlah buku statistika. Cara pertama
adalah menjungkirbalikkan variansi X bagi variansi Y menjadi variansi Y bagi
variansi X sehingga uji ujung bawah berubah menjadi uji ujung atas. Cara kedua
adalah menghitung nilai kritis ujung bawah dari nilai kritis ujung atas melalui
rumus tertentu. Hal ini dapat kita baca pada sejumlah buku statistika.
Miller dan Freund (1977, halaman 236)
mengemukakan bahwa uji ujung bawah “menyebabkan kesulitan karena Tabel 6 hanya
mengandung nilai yang bersangkutan dengan ujung-kanan dari a =0,05 and a = 0,01. Akibatnya, kita
menggunakan nilai jungkirbalik dari statistik uji yang asli dan memanfaatkan
hubungan” di antara ujung bawah dan atas itu. Keeping (1962, halaman 196) juga
menggunakan cara yang sama dengan mengatakan bahwa “mencari titik 5% bawah,
katakan saja, untuk n1 dan n2 yang diberikan, kita
menggunakan nilai jungkir balik dari 5% atas, setelah mempertukarkan n1
dan n2. Hal ini menyebabkan kita tidak lagi memerlukan tabel untuk
dua ujung dari distribusi.”
Freund (1979, halaman 293) menyatakan
bahwa “satu kesulitan dengan distribusi ini adalah kebanyakan tabel hanya
memberikan nilai dari F0,05 … dan F0,01 sehingga kita
hanya dapat bekerja dengan ujung kanan dari distribusi,” yang dilakukan melalui
suatu kiat tertentu. Mendenhall (1971,
halaman 245) juga mengatakan bahwa nilai kritis pada ujung bawah jelas hilang
[dari tabel F]. Winer (1971, halaman 39) juga mengakui bahwa “kebanyakan tabel
distribusi F hanya memberikan nilai untuk ujung kanan.” Namun, Winer (1971,
halaman 39) juga mengemukakan bahwa ada hubungan di antara nilai ujung bawah
dan nilai ujung atas sehingga nilai pada ujung bawah dapat dihitung dari nilai
pada ujung atas.
Glass dan Stanley (1970, halaman 304) menyatakan bahwa “titik
persentil atas pada distribusi-F dapat dibaca dari tabel di Lampiran A … titik
persentil bawah terkait dengan persentil atas
…” sehingga dalam hal ini buku itu menunjukkan jalan untuk menemukan
nilai ujung bawah melalui nilai ujung atas yang ada di dalam tabel. Kenny dan
Keeping (1974, halaman 188) menyatakan bahwa “karena tabel lengkap, dengan P
untuk semua nilai yang pantas dari F, n1 dan n2, akan sangat
besar (bulky), maka tabel hanya memberikan nilai F terhadap dua nilai pilihan
pada F, yakni 0,05 dan 0,01.” Keeping (1962, halaman 194-195) juga mengatakan
bahwa “suatu tabel lengkap dari integrasi probabilitas F akan cukup besar
(bulky), karena mereka adalah sebagai tabel dengan entri ganda-tiga [a, nX, dan nY].”
Hinkle et al. (1979, halaman 231)
mengatakan bahwa nilai kritis ujung bawah “agak lebih sulit karena tidak dapat
ditentukan langsung dari tabel” karena tabel hanya mengenal nilai ujung atas
sehingga kita memerlukan jungkir balik dari nilai ujung atas yang ada di dalam tabel.
Hal yang sama dikeluhkan oleh Cryer dan Miller (1994, halaman 494) bahwa “tabel distribusi F cukup rumit karena
mereka harus menunjukkan distribusi untuk setiap kombinasi yang mungkin dari
derajat kebebasan pada pembilang dan penyebut.”
Kesimpulan
Dari uraian di atas tampak bahwa uji
hipotesis statistika melalui distribusi probabilitas F Fisher-Snedecor dapat
dilakukan pada ujung bawah. Namun ada masalah di sejumlah buku statistika. Tabel
fungsi distribusi pada distribusi probabilitas F Fisher-Snedecor di dalam lampiran
buku statistika hanya mencantumkan nilai ujung atas dengan membatasi taraf
signifikansi pada a =
0,05 dan a =
0,01. Karena itu, diperlukan teknik manupulasi tertentu agar uji ujung bawah
dapat dilaksanakan dengan menggunakan tabel dengan nilai ujung atas.
Kita dapat saja memiliki tabel fungsi
distribusi pada distribusi probabilitas F Fisher-Snedecor yang mencantumkan
nilai kritis untuk ujung atas dan ujung bawah. Dalam hal ini, pengujian pada
ujung bawah dapat dilakukan langsung dengan melihat ke tabel itu. Sehubungan
dengan itu, tidak ada alasan bagi kita untuk terus meragukan kesahihan
pengujian hipotesis statistika pada ujung bawah distribusi probabilias F
Fisher-Snedecor. Di dalam berbagai buku statistika, pengujian demikian
dinyatakan sahih.
Karena itu kita perlu mencari tabel
fungsi distribusi F Fisher-Snedecor yang agak lengkap yakni yang memiliki nilai
ujung atas dan ujung bawah sehingga kita tidak bergantung kepada tabel pada
lampiran sejumlah buku statisika yang tidak memiliki nilai untuk ujung bawah.
Referensi
Cryer, Jonathan D. and Robert B. Miller. Statistics for Business: Data Analysis and
Modeling. Second edition. Belmont ,
CA : Duxbury Press, 1994.
Freund, John E. Modern Elementary Statistics. Fifth edition. New Delhi : Prentice-Hall of India Private
Limited, 1979
Glass, Gene V. and Julian C. Stanley. Statistical Methods in Education and
Psychology. Englewood
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., 1970.
Hinkle, Dennis E., William Wiersma, and
Stephen J. Jurs. Applied Statistics for
the Behavioral Sciences. Chicago :
Rand McNally College Publishing Company, 1979.
Keeping, E.S. Introduction to Statistical Inference. New York : Van Nostrand Reinhold Company,
1962.
Kennedy, John B. and Adam M. Neville. Basic Statistical Methods for Engineers and
Scientists. Second edition. New
York : Harper and Row, Publishers, 1976.
Kenny, J.F. and E.S. Keeping. Mathematics of Statistics. Part One.
Third edition. New Delhi :
Affiliated East-West Press Pvt. Ltd., 1974.
Mendenhall, William. Introduction to Probability and Statistics. Third edition. Belmont , CA :
Duxbury Press, 1971.
Miller, Irwin and John E. Freund. Probability and Statistics for Engineers.
Second edition. New Delhi :
Prentice-Hall of India Private Limited, 1977.
Winer, B.J. Statistical Principles in Experimental Design. Second edition. Tokyo : McGraw-Hill
Kogakusha, Ltd., 1971.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar