BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nabla (atau del) adalah salah satu operator yang
digunakan dalam kalkulus vektor. Dinotasikan secara matematika sebagai .Operator nabla juga merupakan simbol yang
bermamfaat untuk mendefenisikan tiga (3) buah besaran berikut yang muncul dalam
pemakaian praktis yang dikenal sebagai gradien, divergensi, dan curl.
Makalah ini membahas beberapa hal sebagai persiapan
bagi kita dalam proses penyelesaian persoalan analisa vektor. Urutan bahasan
adalah : definisi operator nabla dan gradien fungsi vektor.
B. Rumusan Masalah
1. Bagamana menggunakan gradien
fungsi vektor yang mengandung nabla(Ñ) dalam ruang
dimensi 3?
2. Apa saja sifat yang terkandung dalam gradien
fungsi vektor yang menggandung nabla(Ñ)?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk memecahkan
masalah gradien fungsi vektor yang mengandung nabla(Ñ).
2. Untuk mengetahui
sifat-sifat gradien fungsi vektor yang mengandung nabla (Ñ).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Operator Nabla atau Del (Ñ)
Operator
del merupakan operator pada diferensial vektor yang disimbolkan dengan Ñ
(nabla), yang didefinisikan dalam bentuk turunan parsial, yaitu:
Ñ
= i + j + k
B. Gradien
Misal f(x, y, z) terdefinisi dan diferensiabel
pada setiap titik (x, y, z) dalam suatu daerah tertentu dari ruang (f
medan skalar). Gradien f ditulis: Ñf atau grad f,
didefinisikan:
Ñf
=( i + j + k) f
Ñf
= i + j + k
Ø Ñf
adalah sebuah vektor yg tegak lurus pada permukaan f(x,
y, z) = c, dimana c sebuah konstanta.
Ø Komponen
Ñf
dalam arah vektor satuan a adalah Ñf.a yaitu laju
perubahan f
pada (x, y, z) dalam arah a.
C. RUMUS-RUMUS YANG MENGANDUNG Ñ
Jika
A dan B adalah fungsi-fungsi vektor yg diferensiabel dan f dan y fungsi-fungsi
skalar dari kedudukan (x, y, z) yg diferensiabel maka:
- Ñ(f
+ y)
= Ñf
+ Ñy
atau
grad(f+y)= grad f
+ grad y
- Ñ.(A + B) = Ñ.A
+ Ñ.B
atau
div (A+B)= div A + div B
- Ñx(A + B) = Ñx
A + Ñx
B atau
curl (A+B) = curl A + curl B
- Ñ.(fA)
= (Ñf).
A + f(Ñ.A)
- Ñx(fA)
= (Ñf)x
A + f(ÑxA)
- Ñ.(AxB) = B.(Ñx
A) – A.(ÑxB)
- Ñx(AxB) = (B.Ñ)A
– B(Ñ.A)-(A.Ñ)B+A(Ñ.B)
- Ñ(A.B) = (B.Ñ)A
+ (A.Ñ)B+B
x(ÑxA)+A
x(ÑxB)
- Ñ.(Ñf)
= Ñ2f=
¶2f/¶x2
+ ¶2f/¶y2
+ ¶2f/¶z2
dimana Ñ2=
¶2/¶x2+
¶2/¶y2+
¶2/¶z2
disebut operator laplace
- Ñx(Ñf)
= 0 curl dari gradien f
adalah 0
- Ñ.(Ñ
x A)= 0 divergensi dari curl A
adalah 0.
- Ñx(Ñ
x A)=Ñ(Ñ.A)-Ñ2A
Contoh:
- Jika f(x,
y, z) = 3x2y – y3z2, carilah grad f
(Ñf)
pada titik (1, -2, -1).
Penyelesaian :
Ñf = ( i + j + k) (3x2y – y3z2)
= i (3x2y – y3z2)
+ j (3x2y
– y3z2) + k (3x2y
– y3z2)
= 6xy i + (3x2 - 3y2z2) j – 2y3z
k
= 6(1)(-2) i + ( 3(1)2-3(-2)2(-1)2
) j – 2(-2)3(-1) k
= -12 i -9 j -16 k
- Carilah normal satuan terhadap
permukaan x2y + 2xz = 4 pada titik (2, -2, 3).
Penyelesaian
:
Ñ
(x2y + 2xz) = (2xy + 2z) i + x2 j + 2x k = -2i + 4j + 4k
Normal
satuan terhadap permukaan di atas = = + + .
Normal satuan yang lain - - . yang memiliki arah berlawanan dengan yang
diatas.
3. Carilah
turunan berarah dari f = x2yz + 4xz2
pada (1,-2,-1) dalam arah 2i - j- 2k.
Penyelesaian
:
Ñf
= Ñ
(x2yz + 4xz2)
= ( 2xyz + 4z2) i + x2z
j + (x2y + 8xz ) k
= 8i - j- 10k
Vektor
satuan dalam arah 2i - j- 2k adalah
a =
= - -
Maka
turunan berarah yang dikehendaki adalah
Ñf.a = (8 i – j –
10 k) . ( - - )
= + +
=
Karena
hasil diatas berharga positif, ini berarti f bertambah dalam
arah positif.
DAFTAR PUSTAKA
Soemartojo Noeniek .
1992. Analisa Vektor edisi keempat .
Jakarta : Erlangga
Wospakrik
Hans J . 1985. Analisi Vektor .Jakarta
: Erlangga
Selamat yah mba, ini kode voucher
pulsanya: 5051 0749 4618 5788 untuk melakukan pengisian pulsa, tekan: *133*kode
voucher#
ini angka nya berubah jadi gambar2 gitu ya ?
BalasHapusyahh gambar angkanya
BalasHapus