SELAMAT DATANG DI BLOG ROMA

Kamis, 14 Mei 2015

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1   Lokasi Dan Waktu penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Hang Tuah-2 Medan yang beralamat Jl. Kom Laut Yos Sudarso, Km 11.

3.2       Populasi Dan Sampel
3.2.1        Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Hang Tuah 2 Medan yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa sekitar 120 orang. Melalui informasi dari kepala sekolah bahwa siswa tidak dikelompokkan berdasarnya kepintarannya, melainkan menyebar rata dan tidak ada kelas unggulan.

3.2.2        Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu pengambilan kelas secara acak dari seluruh siswa yang ada karena diasumsikan siswa-siswi tersebut mempunyai kemampuan yang relatif sama. Dalam populasi yang tersebar dalam 4 kelas, dipilih satu kelas yang akan menjadi sampel yaitu VII-1.


3.3      Variabel Penelitian
3.3.1.  Variabel Bebas
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah pendekatan preferensi sensori. Untuk mendapatkan nilai X ini yaitu pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan diukur dengan menggunakan lembar observasi.

3.3.2    Variabel Terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah kemampuan pemahaman konsep menggunakan pendekatan preferensi sensori di kelas VII SMP Hang Tuah-2 Medan. Untuk mendapat nilai Y diukur dengan menggunakan  post test yaitu pada akhir pembelajaran dengan soal uraian yang berpacu pada kemampuan pemahaman konsep.

3.4       Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1     Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Dalam penelitian ini cara pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan kepada satu kelas saja yaitu kelas eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment).

3.4.2     Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  bentuk Pre-Eksperimental Design dengan tipe One-Shot Case Study. Sampel yang telah ditentukan, yaitu kelas eksperimen. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah penggunaan pendekatan preferensi sensori.

Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelompok
Pre-test
Treatment
Pos-tes
Eksperimen
       -
X1
T2

X1            : Treatment yang diberikan pada kelas eksperimen adalah dengan  
  Pendekatan preferensi sensori
T2             : Pemberian test akhir (posttest)

3.5       Prosedur Penelitian
            Untuk melakukan penelitian ini maka peneliti melakukan prosedur sebagai berikut :
1.      Persiapan penelitian, mencakup penyusunan rencana pembelajaran, membuat soal pre test dan memvalidasi soal post test
2.      Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan preferensi sensori pada kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen, yang memiliki beberapa langkah dalam proses pembelajaran :
1.      Pendahuluan.
a.       Membuka pelajaran
b.      Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
2.      Penyajian informasi
Guru menginformasikan pendekatan preferensi sensori dan membuat pembelajaran dengan menerapkan pendekatan preferensi sensori
3.      Melaksanakan pembelajaran dengan  pendekatan preferensi sensori
a.    Memberikan test akhir (post-test)
b.  Megamati/mengobservasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
c.    Menganalisis hasil observasi dan post test diperoleh

3.6              Teknik Pengambilan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.6.1        Observasi
Observasi dilakukan kepada siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Observasi atau pengamatan yang dilakukan untuk mengamati keseluruhan aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati adalah hal – hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pendekatan preferensi sensori. Sehingga hasil observasi dikonstruksikan ke dalam bentuk nilai dari skor yang diperoleh siswa.

3.6.2        Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir (posttest). Tes yang diberikan pada siswa ditujukan untuk memperoleh data kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan pendekatan preferensi sensori. Tes yang digunakan adalah tes berbentuk essay (uraian), karena tes berbentuk essay dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan pemahaman  yang mereka ketahui terhadap materi yang dipelajari.
Tes yang akan diujikan adalah sebanyak 8 butir yang seluruhnya berbentuk essai. Aspek kognitif yang diukur adalah pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3). Sebelum soal disusun terlebih dahulu dibuat kisi – kisi soal. Sebelum tes diujikan, maka tes tersebut harus divalidkan terlebih dahulu. Validator untuk menentukan setiap butir soal ke dalam kategori valid, valid dengan revisi dan tidak valid. Setelah butir soal divalidkan oleh validator, maka soal yang valid atau telah direvis dijadikan soal yang akan diujikan.

3.7.      Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan alat pengumpul data yang sahih dan andal sebelum instrumen tersebut digunakan untuk menjaring data ubahan yang sebenarnya. Penggunaan instrumen yang sahih dan andal dimaksudkan untuk mendapatkan data dari masing-masing ubahan yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Instrumen penelitian yang tersusun tersebut diujicobakan pada peserta didik yang tidak termasuk dalam sampel penelitian ini.
3.7.1.  Validitas Tes
            Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah. Sebagaimana dikutip oleh Arikunto, Anderson dkk, menyatakan “ A test is valid if it measures what it purpose to measure” atau diartikan yaitu sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menghitung validitas tes, peneliti menggunakan rumus kolerasi product moment sebagai berikut.    

                             Arikunto (2012: 87)

Keterangan :
   =  hasil skor X dengan Y untuk setiap  responden
X     =  jumlah jawaban benar kelompok X
Y     =  jumlah jawaban benar kelompok Y
N     =  jumlah siswa mengikuti tes
Untuk menafsirkan keberartian harga validitas tiap soal maka harga  tersebut dikonsultasikan dengan harga kritik product momentatau , jika  maka soal valid.


3.7.2    Reliabilitas Tes         
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (dalam Arikunto, 2006:178).
Untuk mencari nilai reliabilitas tes, penulis menggunakan K-R. 20 (Arikunto, 2009:175) yaitu:

                    
Dimana:
r11        = Reliabilitas Indikator
k          = Banyaknya butir pertanyaan
p          =proporsi siswa menjawab dengan benar
q          = Proporsi siswa menjawab dengan salah
v1         = Varians total
N         = Jumlah siswa
Untuk menafsirkan harga reliabilitas tes maka harga tersebut dikonfirmasikan ke tabel harga kritik product momentatau , jika  maka tes dinyatakan reliabel.



3.7.3. Tingkat  Kesukaran Tes
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlau sukar. Soal yang mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya, (Arikunto, 2009 :207). Untuk menghitung taraf kesukaran tes uraian, teknik penghitungan yang digunakan adalah dengan menghitung berapa persen segi yang gagal menjawab atau ada dibawah batas lulus untuk tiap-tiap item. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
1.      Soal dikatakan sukar jika TK < 27%
2.      Soal dikatan sedang jika 27% ≤ TK ≤ 72%
3.      Soal dikatan mudah jika TK > 72%
Dimana :
                        TK       =  Taraf kesukaran
                        KA   = Jumlah siswa kelompok atas
                        KB   = Jumlah siswa kelompok bawah
                          S        = Skor tertinggi
                          N1     = 27% banyaknya subjek kedua kelompok



3.7.4    Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Menghitung daya pembeda dapat digunakan rumus t, yaitu:      
t =
Dimana dengan menggunakan rumus dari Subino (1987: 100), yaitu:
  dan  
Dengan :
t      =   Daya pembeda
  =   Skor rata-rata kelompok unggul
 =  Skor rata-rata kelompok asor
 = Simpangan baku kelompok unggul
 =     Simpangan baku kelompok asor
N    =   Jumlah seluruh siswa
nu     =   Jumlah kelompok unggul (27%  N)
na     =   Jumlah kelompok asor  (27%  N)
dk   =   (nu – 1 ) + (na – 1)
           Jika thitung > ttabel  maka soal dapat dikatakan soal baik.



3.8      Deskripsi Data Penelitian
Untuk mengetahui keadaan data penelitian yang telah diperoleh, maka terlebih dahulu dihitung besaran dari rata-rata skor () dan besar dari standar deviasi (S) dengan rumus sebagai berikut: (Sudjana, 2005:67)
            Dengan keterangan:
                      : Mean
                 : Jumlah aljabar X
                     : Jumlah responden
            Dengan keterangan:
       : Standar Deviasi
         : Jumlah responden
      : Jumlah skor total distribusi X
                : Jumlah kuadrat skor total distribusi X

3.8.1    Teknik Analisis Data
3.8.1.1 Uji Normalitas
Prosedur uji statistik dengan aturan Liliefors yaitu:
a.         Menentukan formulasi hipotesis
H0        : data berdistribusi normal
H1        : data tidak berdistribusi normal
b.        Menentukan taraf nyata (α) dan nilai L0
Taraf nyata atau taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%
Nilai L dengan α dan n tertentu L (α)(n)            = ….
c.         Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila      : L0> L (α)(n)
H0 ditolak apabila        : L0 ≤ L (α)(n)
d.        Menentukan nilai uji statistic
Untuk menetukan nilai frekuensi harapan, diperlukan hal berikut:
     (1)          Susun data dari data terkecil ke terbesar dalam satu tabel.
     (2)          Tuliskan frekuensi masing-masing datum.
     (3)          Tentukan frekuensi relative (densitas) setiap baris, yaitu frekuensi baris dibagi dengan jumlah frekuensi (f1/n).
     (4)          Tentukan densitas secara kumulatif, yaitu dengan menjumlahkan baris ke-i dengan baris sebelumnya (.
     (5)          Tentukan nilai Baku (z) dari setiap Xi, yaitu nilai Xi dikurangi dengan rata-rata dan kemudian dibagi dengan simpangan Baku.
     (6)          Tentukan luas bidang antara z ≤ zi (ϕ), yaitu dengan bisa dihitung dengan membayangkan garis batas zi dengan garis batas sebelumnya dari sebuah kurva normal Baku.
     (7)          Tentukan nilai L, yaitu nilai .
     (8)          Tentukan nilai L0, yaitu nilai terbesar dari nilai L.
e.         Menyimpulkan apakah H0 diterima atau ditolak.
3.8.1.2. Uji Korelasi Pangkat
Apabila kedua data berdistribusi tidak normal maka digunakan korelasi pangkat dengan rumus :
r’ = 1 -
Keterangan :
r’ = Korelasi pangkat (bergerak dari -1 sampai dengan +1)
b = Beda
n = Jumlah data


3.8.1.3 Analisis Regresi
3.8.1.3.1.  Persamaan Regresi
Dalam penelitian ini uji linieritas regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pendekatan preferensi sensori (X) terhadap kemampuan pemahaman konsep (Y), untuk itu perlu ditentukan persamaan regresinya untuk menggambarkan hubungan kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel mempunyai hubungan yang linier maka rumus yang digunakan (dalam Sudjana, 2001:315) yaitu:

Dengan Keterangan:
                      : Variabel Terikat
            X         : Variabel Bebas
            a dan b            : Koefisien Regresi     
3.8.1.3.2 Menghitung Jumlah Kuadrat
Untuk nilai dipakai untuk menguji tuna cocok regresi linier. Dalam hal ini tolak hipotesis model regresi linier jika Fhitung F (1-α);(n-2), dengan taraf signifikan α = 5%. Untuk F yang digunakan diambil dk pembilang = (k – 1) dan dk penyebut (n - k).
Tabel 3.3 Tabel Anova
Sumber Varians
Db
Jumlah Kuadrat
Rata-rata Kuadrat
Fhitung
Total
N
JKT
RKT
-
Regresi (α)
Regresi (b|a)
Redusi
1
1
N – 2
JKreg a
JKreg = JK (β/α)
JKres
JKreg a
 = JK (β/α)
Tuna Cocok Kekeliruan
k – 2
n – 2
JK(TC)
JK(E)

Dengan keterangan:
a.       Untuk menghitung Jumlah Kuadrat  dengan rumus:
b.      Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi a ( dengan rumus:
c.       Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi b|a ( dengan rumus:
d.      Menghitung Jumlah Kuadrat Residu ( dengan rumus:
e.       Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi b/a  dengan rumus:
f.       Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu ( dengan rumus:
g.      Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan Eksperimen ( dengan rumus:
h.      Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok model linier (dengan rumus:

3.8.1.3.3 Uji Kelinearan Regresi
   Ada pun hipotesis yang di uji adalah :
   H0 : Model regresi linear
Ha : Model regresi tidak  linear
Untuk menguji hipotesis digunakan statistika uji signifikansi untuk menguji tuna cocok regresi linear antara variabel X dan Y dengan menggunakan  rumus: F =
Dimana :
        : varians tuna cocok
         : varians kekeliruan
Kriteria pengujian  : Terima H0 = model regresi linear bila
Fhitung< F(1-α)(k-2,n-k)
Untuk nilai dipakai untuk menguji tuna cocok regresi linier. Dalam hal ini tolak hipotesis model regresi linier jika Fhitung  F (1-α);(n-2), dengan taraf signifikan α = 5%. Untuk F yang digunakan diambil dk pembilang = (k – 1) dan dk penyebut (n - k).

3.8.1.3.4 Uji Keberartian Regresi
Untuk menguji keberartian koefisien regresi sederhana digunakan rumus sebagai berikut:
Ho:  Model regresi berarti.
Ha:  Model regresi tidak berarti.
                                                (Sudjana,2005:332)
Untuk melihat keberartian variabel X terhadap variabel Y digunakan tabel
analisis varians (ANAVA).

3.8.1.3.5 Koefisien Korelasi
Setelah uji prasyarat terpenuhi, maka dapat dilanjutkan uji koefisien korelasi untuk mengetahui pengaruh pendekatan pendekatan preferensi sensori terhadap kemampuan pemahaman konsep dengan rumus korelasi product moment.
Dengan keterangan:
X         = Variabel Bebas
Y         = Variabel Terikat
       = Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
N         = Banyaknya siswa
Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat diterangkan berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi dari Guilford Emperical Rulesi yaitu:
Tabel 3.4 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X Dan Variabel Y
Nilai Korelasi
Keterangan
0,00 r< 0,20
Hubungan sangat lemah
0,20 r < 0,40
Hubungan rendah
0,40r < 0,70
Hubungan sedang/cukup
0,70 r <0,90
Hubungan kuat/tinggi
0,90 r <1,00
Hubungan sangat kuat/sangat tinggi

3.8.1.3.6 Uji Keberartian Koefisien Korelasi
Prosedur uji statistiknya sebagai berikut:
a.       Formulasi hipotesis
H0            : Tidak ada hubungan yang berarti antara pendekatan pendekatan preferensi sensori terhadap kemampuan pemahaman konsep
Ha            : Ada hubungan yang berarti antara pendekatan pendekatan preferensi sensori terhadap kemampuan pemahaman konsep
b.    Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel
Taraf nyata yang digunakan adalah 5%, dan nilai t tabel memiliki derajat bebas (db) = (n - 2).
c.       Menentukan kriteria pengujian
H: Diterima (H1 ditolak) apabila t α/2 ≤ t0 ≤ t α/2
H: Ditolak (H1 diterima) apabila t0 > t α/2 atau t0 ≤ -t α/2
d.      Menentukan nilai uji statistik (nilai t0)
Dengan keterangan:
     : Uji t hitung
    : Koefisien korelasi
    : Jumlah soal
e.       Menentukan kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.

3.8.1.3.7  Koefisien Determinasi
Jika perhitungan koefisien korelasi telah ditentukan maka selanjutnya menentukan koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X dan variabel Y yang dirumuskan dengan:
Dengan Keterangan:
: Koefisien determinasi
: Koefisien regresi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar