SELAMAT DATANG DI BLOG ROMA

Kamis, 14 Mei 2015

JURNAL PENGARUH JUMLAH JAM KERJA PERMINGGU DENGAN RATA-RATA UPAH PEKERJA PEREMPUAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2009-2010
Oleh : group B
                        Nama                                                              NPM
                        1.Damayanti Pandiangan                             11150273
                        2. Roma Pandiangan                                                11150276
                        3. Irma Suryani Tambun                             11150284
4.Citra Lestari Sipayung                              11150289
                        5. Lidya Herawati Manalu                           11150291
                        6. Lennyanti Sigalingging                             11150296
                        7. Malem Ukur Lubis                                   11150297
                        8. Rutmaya                                                    11150349



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSENMEDAN
2015

ABSTRAK

            Telah diteliti suatu data tentang adanya pengaruh jumlah jam kerja/minggu dengan rata-rata upah pekerja perempuan di propinsi sumatera utara khususnya pada tahun 2009-2010. Data penelitian tersebut di dapat dari BPS (Badan Pusat Stsatistika) Subyek yang diim­plementasikan terdiri dari  pekerja perempuan yang ada di 33 kota di sumatera utara. Untuk menghitung pengaruh jumlah jam kerja/minggu dengan rata-rata upah pekerja perempuan di gunakanlah uji statistik berupa uji hipotesis, uji regresi, uji korelasi, dan uji determinasi. Data tentang adanya pengaruh jumlah jam kerja/minggu dengan rata-rata upah pekerja perempuan di propinsi sumatera utara dianalisis dalam bentuk tabel yang nilainya telah dinormalisasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jumlah jam kerja/minggu dengan rata-rata upah pekerja perempuan di propinsi sumatera utara khususnya pada tahun 2009-2010. 











PENDAHULUAN
Tenaga kerja merupakan modal pembangunan. Tersedianya tenaga kerja yang cukup merupakan nilai tambah bagi kegiatan pembangunan di suatu negara. Indonesia merupakan Negara yang berstruktur umur “penduduk muda “, yang berarti tersedia penduduk usia muda lebih banyak daripada “usia tua”. Keadaan ini menjadikan tenaga kerja sebagai salah satu faktor pendukung pembangunan. 

            Oleh karena itu dalam pembangunan Bangsa dan Negara ini, kita sebagai masyarakat Indonesia dituntut untuk menempah keterampilan, kemandirian dan ketaatan serta taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sejak dini sehingga diperoleh sumberdaya manusia yang berkualitas yang sangat diutamakan sebagai tenaga pembangunan. Dalam perencanaan pembangunan tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting. Tanpa tenaga kerja tidak akan mungkin proses pembangunan dapat dilaksanakan. Perencanaan pembangunan dibuat berdasarkan tenaga kerja yang tersedia dan berkualitas. Sehingga faktor kekuatan dari manusia mungkin merupakan unsure yang sangat penting dalam pembangunan.   
            Agar sasaran yang ingin dicapai penulis tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan maka penulis melakukan pembatasan terhadap permasalahan yang diuraikan di atas.
Batasan permasalahan di atas yaitu membahas tentang pengaruh rata-rata upah pekerja perempuan dan jumlah jam kerja per minggu perempuan di provinsi sumatera utara tahun 2009/2010.


            Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
  1. Memberikan informasi tentang tingkat upah yang diterima pekerja bersatatus karyawan di propinsi sumatera utara serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  2. Merupakan ilmu pengetahuan tambahan bagi penulis.
  3. Sebagai acuan bagi perusahaan atau instansi tempat bekerja agar terjadi keadilan dalam hal kesejahteraan para karyawan.

















PEMBAHASAN DAN HASIL UJI
Pembahasan
A.    Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka digunakan statistic t (uji t). adapun rumus t adalah sebagai berikut:
t  = 
dimana :
rxy           =  Hasil dari koefisien korelasi X dan Y
n          =  Banyak data
Pengambilan keputusan menggunakan angka  pembanding ttabel dengan dk untuk distribusi t diambil (n - 2). Kriteria pengujian ditentukan dengan bentuk Ho sebagai berikut :
H0        :  bi = 0 dimana i = 1, 2, ...k ( variabel bebas Xi tidak berpengaruh terhadap Y )
H1        :  bi ≠ 0 dimana i = 1,2, ....k ( variabel bebas Xi berpengaruh terhadap Y )

Keputusan :     H0 : thitung  ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
H0 : thitung  ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
atau jika tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 =  Adanya pengaruh Jumlah jam kerja perminggu dengan rata-rata upah pekerja perempuan di provinsi sumatera utara tahun 2009/2010
Ha = Tidak adanya pengaruh Jumlah jam kerja perminggu dengan rata-rata upah pekerja perempuan di provinsi sumatera utara tahun 2009/2010

B.     Analisa Regresi
Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. Regresi pertama-tama dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia telah melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan anak. hasil studi tersebut merupakan suatu kesimpulan bahwa kecenderungan tinggi badan anak yang lahir terhadap orang tuanya adalah menurun (regress) mengarah pada tinggi badan rata-rata penduduk. Istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai satu variabel (tinggi badan anak) terhadap satu variabel yang lain (tinggi badan orang tua). Pada perkembangan selanjutnya, analisis regresi dapat digunakan sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. (Algifari, 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, Edisi Kedua, Yogyakarta : BPFE halaman 1 dan 2).
            Pada dasarnya dalam suatu persamaan regresi terdapat  dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) yang dinyatakan dengan X dan variabel terikat (dependent variable) yang biasa dinyatakan dengan Y. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang nilainya bergantung dari nilai variabel lain (variabel bebas) dan variabel bebas adalah variabel yang memberikan pengaruh. Bila variabel bebas diketahui maka variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya. Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai sifat hubungan sebab-akibat (hubungan kausalitas).
Analisis regresi linear sederhana terdiri dari satu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Atau dengan kata lain variabel yang di analisis terdiri dari satu variabel prediktor dan satu variabel kriterium. Model regresi linear sederhana adalah:
dimana :
Y                = Variabel terikat (dependent variable)
X                = Variabel bebas (independent variable)
a                = Konstanta (intercept)
b                = Nilai pengali ketergantungan terhadap
Koefisien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus :
a  =  
b  =  
Jika koefisien b terlebih dahulu dihitung, maka koefisien a dapat dihitung dengan rumus :
a  =    - b
dengan  dan  masing-masing rata-rata untuk variabel-variabel X dan Y.
C.    Kesalahan Standar Estimasi
Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi, makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variable tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar nilai kesalahan standar estimasi, makin rendah ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variable tidak bebas sesungguhnya. (Algifari, 2000. Analisa Regresi Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE. Hal. 17)
Kesalahan standar estimasi (kekeliruan baku taksiran) dapat ditentukan dengan rumus :
...,k  = 
dimana Yi adalah nilai data sebenarnya dan adalah nilai taksiran.
D.    Analisa Korelasi (Correlation)
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (bivariate correlation) atau lebih dari dua variabel (multivariate correlation) dalam suatu penelitian. Untuk menentukan seberapa besar hubungan antarvariabel tersebut, dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi.
Adapun rumus untuk menghitung korelasi antara X dan Y adalah:
dimana :
ryx        : Koefisien korelasi antara variabel Y dan X
Xi        : Koefisien variabel bebas Xi
Yi        : Koefisien variabel terikat Yi
Besarnya nilai koefisien korelasi (r) selalu terletak antara -1 dan 1, sehingga nilai r tersebut dapat ditulis : . Jika r = +1, maka terdapat korelasi positip sempurna antara X dan Y artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya jika r = -1, maka terdapat korelasi negatif sempurna antara X dan Y artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y rendah. Sedangkan jika r = 0, berarti tidak ada korelasi antara X dan Y. (Sujana, 2001. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. Hal. 369).










Interpretasi harga r akan disajikan dalam table berikut :
Tabel 2.1 : Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
R
Interpretasi
0
0,01 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,60
0,61 – 0,80
0,81 – 0,99
1
Tidak berkorelasi
Sangat rendah
rendah
Agak rendah
Cukup
Tinggi
Sangat tinggi


E.     Koefisien Determinasi
   Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linear berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas (X) yang ada di dalam model persamaan regresi linear berganda secara bersama-sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus, yaitu :
R2      = 
Dimana :
JKreg  =  Jumlah kuadrat regresi
Harga R2 yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing-masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variansi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja (yang bersifat nyata).













Hasil Uji
Data Rata-Rata Upah Pekerja Perempuan Dan Jumlah Jam Kerja Per Minggu Perempuan Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009/2010
No
Kabupaten/kota
Rata-rata upah
Jumlah jam kerja per minggu
1
Nias
920.626
28,91
2
Mandailing Natal
1.158.076
41,47
3
Tapanuli Selatan
1.330.121
33,02
4
Tapanuli Tengah
966.395
32,24
5
Tapanuli Utara
1.639.933
46,68
6
Toba Samosir
1.566.873
35,27
7
Labuhan Batu
1.181.980
36,71
8
Asahan
903.053
30,9
9
Simalungun
1.063.768
32,74
10
Dairi
1.547.815
42,56
11
Karo
1..492.841
35,6
12
Deli Serdang
1.055.260
40,28
13
Langkat
824.162
27,07
14
Nias selatan
1.673.429
46,29
15
Humbang Hasundutan
1.479.099
37,9
16
Pakpak Barat
1.200.581
30,64
17
Samosir
1.453.354
31,2
18
Serdang Bedagai
1.077.944
33,87
19
Batubara
970.641
36,12
20
Padang Lawas Utara
931.531
35,81
21
Padang Lawas
1.194.602
37,43
22
Labuhan Batu Selatan
986.602
31,59
23
Labuhan Batu Utara
911.850
29,81
24
Nias Utara
1.173.412
36,5
25
Nias Barat
1.088.629
31,8
26
Sibolga
1.281.496
35,38
27
Tanjung Balai
978.987
36,07
28
Pematang Siantar
1.257.197
32,45
29
Tebing Tinggi
1.014.011
35,74
30
Medan
1.584.982
44,76
31
Binjai
891.549
28,52
32
Padangsidimpuan
1.620.162
42,71
33
Gunung Sitoli
1.208.360
34,09