SELAMAT DATANG DI BLOG ROMA

Jumat, 13 Desember 2013

Hubungan antara jumlah penduduk dengan angkatan kerja

Hubungan antara jumlah penduduk dengan angkatan kerja - laju angka pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh jumlah penduduk,struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin,usia dan tingkat pendidikan.Makin banyak komposisi jumlah penduduk laki-laki daripada perempuan maka makin tinggi angkatan kerjanya.


Hubungan antara jumlah penduduk dengan kesempatan kerja

Makin meningkatnya pertumbuhan penduduk makin kecil kemungkinan terbukanya kesempatan kerja karena persaingan yang makin ketat.Beberapa kriteria bagi angkatan kerja untuk dapat memasuki dunia kerja sebagai berikut.
  • Keahlian khusus yang dimiliki
  • Pengalaman kerja
  • Kesehatan yang prima
  • Sikap kepribadian dan kejujuran
  • Jenis pendidikan
Hubungan antara jumlah penduduk dengan pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja sehingga tidak semua angkatan kerja dapat diserap oleh lapangan kerja.Keadaan ini lebih diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang terkena PHK.

Makin pesatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan makin ketat.Hal ini karena kesempatan kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.Akibatnya terjadi pengangguran yang tidak terelakan lagi.Makin tinggi pertumbuhan penduduk,angka pengangguran makin meningkat.




Bagaimana hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran?
Ø  Mudah non, semakin besar jumlah penduduk maka akan semakin besar pula angkatan kerja-nya karena mempunyai hubungan atau korelasi langsung misalnya dengan porsi 45%.

Sedangkan kesempatan kerja ditentukan oleh banyaknya investasi yang dilakukan oleh pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri serta pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah atau negara tersebut. Jadi korelasi kesempatan kerja adalah dengan investasi.

Pengangguran adalah angkatan kerja dikurangi kesempatan kerja. Jadi pengangguran merupakan angkatan kerja yang tidak tertampung oleh kesempatan kerja di daerah atau negara tsb.
Ø  Semakin kedepan, jumlah penduduk semakin besar, tekhnologi semakin maju dan angka kelulusan akan makin tinggi..

Hal itu sangat berdampak pada kesempatan kerja,, seperti pabrik, yg biasanya menggunakan 100 tenaga untuk memproduksi barang kini dengan kemajuan teknologi mesin2 canggih hanya butuh beberapa tenaga profesional untuk mengoperasikannya,,

Akibat tergantikannya SDM dgn Teknologi, maka angka pengangguran makin besar,sedangkan output2 dari Perguruan tinggi smakin byk.. Kesempatan kerja makin sempit karena perusahaan2 byk yg mementingkan pengalaman ketimbang ijazah,.,

Jadi, qta hrz lbh profesional dlm memilih sebuah bidang yg akan qta tekuni..

Ø  jumlah penduduk suatu negara adalah faktor yang mempengaruhi angkatan kerja, makin banyak penduduk makin banyak angkatan kerja, tapi bila jumlah angkatan kerja tidak mencukupi akan meningkatkan angka pengangguran



1. Penduduk
Orang-orang yang biasanya tinggal pada suatu tempat lebih dari 6 (enam) bulan, atau kurang dari 6 bulan, tetapi berminat untuk tinggal lebih dari 6 bulan.
2. Tenaga Kerja
Penduduk yang telah mencapai usia kerja, dalam hal ini usia 15 tahun ke atas atau mereka yang mempunyai potensi untuk memproduksikan barang atau jasa bila ada permintaan terhadap mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
4. Angkatan Kerja
Penduduk usia 15 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan, baik yang sedang bekerja dan sementara tidak bekerja, termasuk yang sedang mencari kerja/pekerjaan dan sebagainya.
6. Pekerja
Mereka yang melakukan kegiatan pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan paling sedikit 1 jam dalam seminggu secara terus menerus tanpa terputus
8. Penganggur
Penduduk usia kerja (angkatan kerja) yang tidak ada kegiatan (sekolah, mengurus rumahtangga, dsb) dan tidak sedang berupaya untuk mendapatkan pekerjaan

2.2. Pengertian Angkatan kerja
Secara demografis besarnya angkatan kerja tergantung pada tingkat partisipasi angkatan kerja (Labor Force Participation rate) yaitu berapa persen dari tenaga kerja yang akan menjadi angkatan kerja. Dan pengertian dari angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu untuk memproduksi barang dan jasa. Dan didalam konsep “Labor Force Consept” angkatan kerja mempunyai referensi waktu yang pasti misalnya satu minggu, dan sebagainya. Dan menurut konsep ini berfokus kepada mereka yang bekerja. Jadi mereka yang bukan pekerja (yaitu : pengangguran/mencari pekerjaan), dianggap sebagai kelompok residual.
Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan sama sekali tetapi mencari pekerjaan secara aktif.
Kelompok angkatan kerja yang digolongkan kedalam bekerja adalah setiap orang yang didalam seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, lama bekerja paling sedikit dua hari. Dan setiap orang yang didalam seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah pekerja tetap (pegawai-pegawai yang tidak masuk kerja karena cuti, sakit dan sebagainya), petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja karena mereka menunggu panen, orang-orang yang bekerja didalam bidang keahlian seperti dokter, tukang pangkas dan sebagainya.
Kelompok angkatan kerja yang digolongkan mencari pekerjaan adalah penduduk 15 tahun keatas yang sedang berusaha mencari pekerjaan (mereka yang belum pernah bekerja, mereka yang sudah bekerja tapi akhirnnya mereka berhenti bekerja karena hal tertentu). Kegiatan untuk mencari pekerjaan tidak terbatas didalam jangka waktu seminggu yang lalu saja tetapi bisa dilakukan dalam beberapa waktu yang lalu. Jadi kedalam kategori mencari pekerjaan juga dimaksukkan, misalnya mereka yang sedang memasukkan lamaran pekerjaan atau pesan pada saudara mereka dan mereka sedang menunggu jawaban.

Pengertian Pengangguran.
Pada keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran.
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah, SMP, SMA, Mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.


Definisi pengangguran menurut para ahli :
Ø  Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Ø  Dumairy, pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.

2.5.  Bentuk Pengangguran
Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam.
v  Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.
v  Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)
Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuaiContoh: Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor tentu merupakan suatu pemborosan.
v  Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

Sebab-sebab terjadinya pengangguran 
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran   adalah sebagai berikut:
1.      Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2.      Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
3.      Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4.      Meningkatnya peranan dan aspirasi  Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia
5.      Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang

.  Dampak Pengangguran bagi Perekonomian
Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:
1.      Dampak Pengangguran terhadap  Perekonomian suatu Negara
Tujuan  akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
§  Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
§  Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun  sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
§  Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.

Saran
Ketidakharmonisan kebijakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan masih sangat dirasakan menghambat kegiatan usaha, untuk Mengurangi Tingkat pengangguran, semua potensi dan sumber daya harus dikerahkan dan disatukan, serta semua persoalan diurai. Semua ini untuk mencapai sasaran 2014, target pertumbuhan ekonomi 7 persen, pengangguran turun 5-6 persen, dan kemiskinan turun 8-10 persen.
Dengan penataan lebih baik, diharapkan setiap provinsi tumbuh dan perdagangan dalam negeri antarpulau makin bergairah. ”Tripple track strategy” tetap berlaku. Apa gunanya pertumbuhan ekonomi kalau yang tumbuh yang itu-itu saja. Kita harus propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengentasan kemiskinan.
Perlu adanya reformasi pendidikan nasional agar bisa mengembangkan kewirausahaan dan inovasi. Bukan hanya mencari Kerja saja, tetapi mencoba membuka Lapangan Pekerjaan yang pada akhirnya dapat mengurangi Tingkat Pengangguran
Ada tiga kunci sukses membangun bangsa, yaitu semangat pantang menyerah harus dimiliki, persatuan dan kebersamaan, serta jati diri. Boleh memuji bangsa lain, tetapi jangan menghina bangsa sendiri,
Selain itu, perlu stabilitas politik, kerukunan sosial, manajemen, kepemimpinan, dan kemitraan. Pemerintah dan dunia usaha tidak bisa berjalan sendiri, tetapi mesti bersinergi.



Jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara tidak selalu menjadi modal pembangunan karena tidak semua penduduk memiliki kemampuan untuk menghasilkan. Oleh karena itu, mendapat kesempatan untuk bekerja (demand for labor) merupakan hal penting bagi setiap orang yang hendak bekerja, karena orang yang bekerja berarti memiliki penghasilan.

Dengan bekerja, orang akan memperoleh uang untuk membiayai kebutuhan hidupnya bersama keluarganya. Untuk itu, semua anggota masya rakat yang sudah dewasa harus memperoleh kesempatan kerja dan dapat memilih pekerjaan tertentu sesuai dengan bakat dan keahliannya.
Di Indonesia, setiap warga negara bebas untuk mendapat pekerjaan yang layak. Hal itu diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi, “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Berdasarkan Undang-Undang Dasar tersebut, jelas bahwa pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan kesempatan kerja serta perlindungan terhadap tenaga kerja sehingga setiap warga negara dapat hidup layak.

Kesempatan kerja berupa lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk bekerja, yang ada dari suatu kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi. Dengan demikian, kesempatan kerja termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki dan masih kosong.























Hubungan Antara Angkatan Kerja, Jumlah Penduduk, Pengangguran dan Kesempatan Kerja

Hubungan Antara Angkatan Kerja, Jumlah Penduduk, Pengangguran dan Kesempatan Kerja.
Besarnya angkatan kerja tergantung dari:
 Jumlah penduduk
 Susunan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
 Kelahiran
 Komposisi umur
Jumlah penduduk yang banyak mempunyai akibat bagi kesempatan kerja.Jumlah penduduk yang banyak disertai kemampuan dan usaha dapat meningkatkan produktivitas dan membuka lapangan kerja baru, akan tetapi apabila jumlah penduduk yang banyak tidak disetai dengan kemampuan dan usaha dapat menghambat kesempatan kerja dan bisa berakibat menimbulkan pengangguran. Jumlah penduduk yang banyak tidak disertai dengan lapangan kerja yang memadai akan menimbulkan banyak penduduk yang tidak tertampung dalam lapangan kerja maka masalah timbul yaitu penggangguran.
1. Kesempatan kerja dan pendapatan nasional
Kesempatan kerja yang luas dapat memaksimalkan para pekerja dan meningkatan pendapatan nasional. Apabila tenaga kerja sebagian besar atau semua dapat tertampung dilapangan kerja maka hasil produksi baik barang atau jasa akan meningkat dan tentunya pendapatan yang diterima oleh masyarakat akan bertambah banyak. Pendapatan yang diterima masyarakat meningkat akan meningkatkan pendapatan nasional. Keadaan ini tidak akanada pencari kerja yang menganggur, semua digunakan dalam proses produksi disebut kesempatan kerja penuh (full employment).
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa masih banya pencari kerja yang tidak tertampung pada kesempatan kerja yang menimbulkan pengangguran. Pengangguran tinggi mengakibatkan para pekerja haruslah menanggung biaya hidup para penganggur. Pendapatan yang diterima masyarakat semakin berkurang, gisi masyarakat berkurang, kesehatan m,asyarakat berkurang, kemampuan untuk kreasi berkurang, dan akan menimbulkan kerawanan nasional. Kecuali itu pendapatan nasional akanberkurang yang ada hanyalah kemiskinan.
Pendapatan nasional merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan penduduk suatu Negara dalam waktu tertentu. Dari pernyataan itu ada dua hal yang perlu diperhatikan:
a. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
Terlihat kemampuan masyarakat untuk menghasilkan barang/jasa (berproduksi), untuk berproduksi masyarakat harus bekerja.Untuk bekerja harus teresdia lapangan kerja atau kesempatan kerja.
b. Penduduk
Penduduk harus dibedakan antara yang bekerja dan tidak bekerja. Semakin banyak penduduk yang bekerja maka semakin besar pula sumbangannya terhadap pendapatan nasional. Dari dua hal di atas timbul permasalahan yaitu bagaimana Negara berupaya menciptakan lapangan kerja supaya penduduk bisa bekerja sehingga dapat menyumbangkan produksinya untuk kepentingan nasional. Salah satu upaya untuk menciptakan kesempatan kerja adalah dengan meningkatkan investasi.
2.                  Usaha perluasan kesempatan kerja.
Menurut John Maynart keyenes, pengangguran tidak dapat dihapuskan tetapi dapat dikurangi. Pengurangan pengangguaran dapat dilakukan dengan:
a. Memperluas kesempatan kerja.
Untuk memperluas kesempatan kerja diperlukan modal. Modal yang diperlukan adalah investasi. Keynes beranggapan bahwa investasi ditentukan oleh dua faktor:
1) Marginal efficiency of capital
Besarnya pengembalian (keuntungan ) dapat melebihi tingkat bunga atau dana yang dipinjamkan untuk membiayai investasi tesebut.Pinjaman yang diterima oleh para pengusaha haruslah menghasilkan keuntungan yang melebihi dari jumlah pinjaman ditambah dengan bunga. Apabila tidak maka investasi tidak ada artinya bahkan akanmenimbulkan masalah pengangguran.
2) Tingkat suku bunga
Bila seseorang memiliki sejumlah uang/dana, sebelum menetapkan melakukan investasi atau menyimpan di bank. Misalnya uang untuk investasi akan mendapat hasil 8 persen sedangkan tingkat suku bungan bank apabila didepositokan sebesar 10 %, maka tentu akan mengambil sikap mendepositokan di bank. Untuk pinjaman dengan suku bunga yang rendah akan menambah jumlah pengusaha untuk meminjam uang yang digunakan untk investasii atau melakukan usaha. Badan usaha berjalan dengan baik akan meningkatkan kesempatan kerja. Usaha untuk meningkatkan investasi di negara berkembang terhambat pada:
a. kurangnya investasi
b. kondisi tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya ketrampilan (skill).
b. Usaha peluasan kesempatan kerja bersifat umum
1) Penyediaan dana kredit secara meluas dan merata bagi peningkatan kegiatan produksi padat karya.
2) Tingkat kurs devisa diarahkan agar realistis dan memberikan intensif bagi peningkatan eksport
3) Memberikan perlindungan yang wajar kepada produksi dalam negeri
4) Pengeluaran pemerintah ditujukan untuk memperluas kesempatan bekerja produktif sebanyak mungkin.
c. Usaha perluasan kesempatan kerja bersifat khusus, yaitu perluasan kesempatan kerja sektoral:
 sektor pertanian
 sektor prasarana dan kontruksi
 sektor industri
 sektor perdagangan
 sektor jasa
 sektor pendidikan dan latihan
3. Peningkatan mutu tenaga kerja
a. Latihan kerja : latihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan keterampilan kerja yang langsung dikaitkan dengan pekerjaan dan persyaratan kerja.
b. Pemagangan : latihan kerja langsung ditempat kerja yang bertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan kerja
c. Perbaikan gisi dan kesehatan : untuk mendukung ketahanan kerja dan kemampuan belajar dalam menrima pengetahuan baru dan meningkatkan semangat kerja.


C.     DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL
1.Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita
2.Penerimaan Negara
3.Beban psikologis
4.Biaya social
            D. CARA – CARA MENGATASI PENGANGGURAN
                        1.Cara mengatasi pengangguran siklis
                                    Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah – langkah antara lain peningkatan daya beli masyarakat.
                        2.Cara mengatasi pengangguran struktural
                                    Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarier pada pekerjaan yang baru,memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan ,meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat padat karya,sehingga mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.
                        3.Cara mengatasi pengangguran friksional
                                    Untuk mengatasi pengangguran friksional adalah mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja,sehingga proses pelamaran,seleksi,dan pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat.
                        4.Cara mengatasi pengangguran musiman
untuk mengatasi pengangguran musiman yaitu dengan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorang agar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja pada “masa menunggu” musim tertentu.
           
E.     USAHA PENINGKATAN MUTU TENAGA KERJA
1.      Pemerintah
Upaya pemerintah untuk menigkatkan mutu tenaga kerja antara lain dengan mendirikan berbagai pusat latihan kerja.
2.      Pihak swasta (perusahaan)
Upaya pihak swasta untuk meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerja sama dengan sekolah atau kampus.
3.      Individu
        Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan
        Menanam jiwa wirausaha

Hubungan Jumlah Penduduk,Angkatan Kerja, dan Pengangguran
1. Angkatan Kerja
Seperti sudah disinggung di atas,angkatan kerja (labour force) merupakan sebagian dari jumlah penduduk seminggu sebelum sensus sudah bekerja, baik sedang bekerja atau sementara sedang tidak bekerja dengan berbagai alasan seperti sedang menunggu panen atau cuti. Tidak semua angkatan kerja akan mendapat kesempatan kerja, karena lapangan kerja yang tersedia belum tentu dapat menyerapnya.
2. Pengangguran
Adakah orang-orang disekitar anda yang tidak bekerja? Apakah mereka terlalu muda atau sudah tua? Angkatan kerja yang tidak terserap dalam kesempatan kerja sehingga belum kerja atau sudah bekerja tetapi karena sesuatu hal tidak bekerja secara optimal disebut pengangguran (unemployment).
3. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja.kondisi perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini menambah banyaknya jumlah pengangguran karena adanya PHK dari perusahaan yang gulung tikar atau merugi.
Macam-macam Pengangguran dan Penyebabnya
Pengangguran tidak hanya terjadi masalah bagi pribadi yang bersangkutan tetapi juga bagi negaranya. Macam-macam pengangguran ditinjau dari penyebabnya,antara lain sebagai berikut.
• Pengangguran Konjungtor
Pada waktu kegiatan ekonomi mengalami kemunduran,perusahaan harus menurangi kegiatan produksi, baik menurangi produksi maupun dengan mengurangi sebagian tenaga kerja. Kemunduran ekonomi akan menaikkan tingkat pengangguran dalam masyarkat. Pengangguran yang disebabkan oleh siklus konjungtor (perubahan kegiatan perekonomian) disebut dengan pengangguran konjungtor.
• Pengangguran Teknologi
Bagaimanakah perusahaan mengerjakan pembukuan keuangan yang terjadi sebelum ada komputer? Perusahaan membutuhkan banyak pekerja yang paham akuntansi untuk mengerjakan pembukuannya. Namun setelah ada komputer yang dilengkapi dengan sistem akuntansi, maka kehadiran pekerja-pekerja tersebut tidak dibutuhkan lagi. Perusahaan hanya membutuhkan pekerja yang menghsilkan sistem dalam komputer. Pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin-mesin yang modern dan serba otomatis,sehingga tenaga kerja manusia dikurangi bahkan ditiadakan disbut pengangguran teknolgi.
• Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang disebabkan oleh pengaruh musim. Pada saat musim tanam dan panen, banyak petani yang turun ke sawah dan ladang untuk melakukan aktivitas mereka. Namun, disaat selang waktu antara kedua musim tersebut petani tidak banyak melakukan aktivitas. Mereka hanya menggembalakan ternak atau sekedar istirahat dirumah. Pada saat ini, petani merupak pengangguran musiman.
• Pengangguran Struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan strukur dan kegiatan ekonomi. Ada dua kemungkinan yang menyebabkan pengangguran sturukural, yaitu menurunnya permintaan dan teknik produksi yang semakin canggih.
1) Permintaan Menurun
Salah satu contoh pengangguran struktural yang disebabkan oleh berkurangnya permintaan ialah pengangguran yang yerjadi dikalangan tukang jahit dan tukang sepatu tradisional. Hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan industri garmen atau konveksi dan industri sepati modern. Para konsumen lebih suka membeli baju dan sepatu siap pakai.
2) Makin Canggihnya Teknik Produksi
Faktor ini menungkinkan suatu perusahaan pada waktu yang sama menaikkan produksi sekaligus menurangi tenaga kerja. Mesin berat digunakan untuk mendorong dan meratakan tanah atau menggali parit untuk membersihkan kawasan. Penggunaan mesin-mesin ini akan mengurangi tenaga manusia yang diperlukan dalam kegiatan membangun jalan raya.
• Pengangguran Normal
Pengangguran yang disebabkan memang belum mendapat pekerjaan karena pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai. Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal yang menyebabkan pengangguran sebagai berikut.
1.           Penduduk yang relatif banyak, sedangkan lapangan kerja atau lapangan usaha belum menampung.
2.           Pendidikan dan keterampilan yang rendah dan tidak siap kerja.
3.           Teknologi yang semakin modern.
4.           Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan.
5.           Ketidakstabilan perekonomian,politik,dan keamanan suatu negara.
• Pengangguran terselubung (diseguisees Unemployment)
Seorang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan) program Teknologi Pertanian, karena suatu hal terpaksa bekerja sebagai pelayan toko, yang sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya. Lulusan ini merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu, misalnya karena tidak memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

• Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Ada yang sudah berusaha secara maksimal tapi belum memperoleh pekerjaan, tetapi ada juga yang tidak berusaha mencari pekerjaan karena malas. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
1.            BESARNYA ANGKATAN KERJA TIDAK SEIMBANG DENGAN KESEMPATAN KERJA
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi. 
2.            STRUKTUR LAPANGAN KERJA TIDAK SEIMBANG 
3.            KEBUTUHAN JUMLAH DAN JENIS TENAGA TERDIDIK DAN PENYEDIAAN TENAGA TERDIDIK TIDAK SEIMBANG
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4.            PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA ANTAR DAERAH TIDAK SEIMBANG
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial. Oleh karena itu, kemakmuran yang capai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun, sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang, sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehinnga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
Cara Mengatasi Pengangguran
Dalam rangka mengatasi pengangguran, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh pemerintah, antara lain sebagai berikut.
1. Mendorong Majunya Pendidikan
Dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk memproleh kesempatan kerja yang lebih baik.
2. Mengintensifikasi Pekerjaan di Daerah Pedesaan yang bersifat Padat Karya
Tujuan mengintesifikasi pekerjaan di suatu pedesaan yang bersifat padat karya adalah untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja kasar di daerah pedesaan dan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.


3. Mendirikan Pusat-pusat Latihan Kerja
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendirikan pusat latihan kerja dengan tujuan melatih orang-orang menjadi manusia yang terampil dan menjdai manusia yang kreatif.
4. Meningkatkan Transmigrasi
Program peningkatan transmigrasi ditujukan untuk mengatasi pengangguran didaerah-daerah padat penduduk. Sekaligus untuk menurangi kepadatan penduduk terutama di Pulau Jawa. Dengan demikian, tenaga kerja di Pulau Jawa dapat lebih dimanfaatkan didaerah-daerah diluar Pulau Jawa.
5. Industrialisasi
Dengan berdirinya banyak pabrik industri, berarti lebih banyak tenaga kerja yang diserap.
6. Menggiatkan Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB)
Pogram KB, antara lain bertujuan untuk menghambat pertambahan penduduk dalam usaha mengurangi laju pertambahan golongan angkatan kerja. Jika antara pertambahan jumlah angkatan kerja seimbang dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia maka masalah pengangguran dapat diatasi.
7. Mengadakan Proyek SP3 (Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan)
Sarjana-sarjan lulusan berbagai perguruan tinggi ditugaskan sebagai pelopor pembangunan dan pembaharuan didaerah pedesaan, sekaligus menyerap tenaga kerja tamatan perguruan tinggi.
8. Membuka Kesempatan Bekerja di Luar Negeri
Pemerintah memberi kesempatan kepada mesayarakat untuk bekerja diluar negeri melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui perusahaan pengerah tenaga kerja. Masyarakat yang berminat dapat mendaftarkab diri, kemudian diberi pelatihan dan dikirim ke luar negaeri untuk ditempatkan diberbagai perusahaan atau rumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar