BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu
penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Hang Tuah-2 Medan yang beralamat Jl. Kom Laut
Yos Sudarso, Km 11.
3.2 Populasi Dan Sampel
3.2.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VII SMP Hang Tuah 2 Medan yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa
sekitar 120 orang. Melalui informasi dari kepala sekolah bahwa siswa tidak
dikelompokkan berdasarnya kepintarannya, melainkan menyebar rata dan tidak ada
kelas unggulan.
3.2.2
Sampel
Pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu pengambilan kelas secara acak dari
seluruh siswa yang ada karena diasumsikan siswa-siswi tersebut mempunyai
kemampuan yang relatif sama. Dalam populasi yang tersebar dalam 4 kelas, dipilih satu
kelas yang akan menjadi sampel yaitu VII-1.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah pendekatan preferensi sensori. Untuk mendapatkan nilai X ini yaitu pada saat proses pembelajaran
berlangsung, dan diukur dengan menggunakan lembar observasi.
3.3.2 Variabel Terikat
Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah kemampuan pemahaman konsep
menggunakan pendekatan preferensi
sensori di kelas VII SMP Hang Tuah-2 Medan. Untuk mendapat nilai Y
diukur dengan menggunakan post test
yaitu pada akhir pembelajaran dengan soal uraian yang berpacu pada kemampuan pemahaman konsep.
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen
semu. Dalam penelitian ini cara pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan kepada satu kelas saja yaitu kelas eksperimen suatu kondisi
perlakuan (treatment).
3.4.2 Desain Penelitian
Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk
Pre-Eksperimental Design dengan tipe One-Shot Case Study. Sampel yang telah ditentukan, yaitu kelas eksperimen. Perlakuan yang
diberikan pada kelas eksperimen adalah penggunaan pendekatan preferensi sensori.
Tabel 3.1. Desain
Penelitian
Kelompok
|
Pre-test
|
Treatment
|
Pos-tes
|
Eksperimen
|
-
|
X1
|
T2
|
X1 : Treatment yang diberikan pada kelas
eksperimen adalah dengan
Pendekatan
preferensi sensori
T2 :
Pemberian test akhir (posttest)
3.5
Prosedur Penelitian
Untuk melakukan penelitian
ini maka peneliti melakukan prosedur sebagai berikut :
1. Persiapan penelitian,
mencakup penyusunan rencana pembelajaran, membuat soal pre test dan memvalidasi
soal post test
2. Melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan preferensi sensori pada kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen, yang memiliki
beberapa langkah dalam proses pembelajaran :
1. Pendahuluan.
a. Membuka pelajaran
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa.
2. Penyajian informasi
Guru menginformasikan pendekatan
preferensi sensori dan membuat pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
preferensi sensori
3. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan preferensi sensori
a. Memberikan test akhir (post-test)
b. Megamati/mengobservasi
kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
c. Menganalisis hasil
observasi dan post test diperoleh
3.6
Teknik
Pengambilan Data
Alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.6.1
Observasi
Observasi
dilakukan kepada siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Observasi atau pengamatan yang
dilakukan untuk mengamati keseluruhan aktivitas yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati adalah hal – hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan pendekatan preferensi sensori. Sehingga hasil
observasi dikonstruksikan ke dalam bentuk nilai dari skor yang diperoleh siswa.
3.6.2
Tes
Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir (posttest). Tes yang diberikan pada siswa ditujukan untuk memperoleh data kemampuan
pemahaman
konsep
matematika siswa dengan menggunakan pendekatan preferensi sensori. Tes
yang digunakan adalah tes berbentuk essay (uraian), karena tes berbentuk
essay dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan
pemahaman yang mereka ketahui terhadap
materi yang dipelajari.
Tes yang akan
diujikan adalah sebanyak 8 butir yang seluruhnya berbentuk essai. Aspek kognitif yang diukur
adalah pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3). Sebelum soal disusun
terlebih dahulu dibuat kisi – kisi soal. Sebelum tes diujikan, maka tes tersebut harus divalidkan terlebih dahulu.
Validator untuk menentukan setiap butir soal ke dalam kategori valid, valid
dengan revisi dan tidak valid. Setelah butir soal divalidkan oleh validator,
maka soal yang valid atau telah direvis dijadikan soal yang akan diujikan.
3.7. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian digunakan untuk
mendapatkan alat pengumpul data yang sahih dan andal sebelum instrumen tersebut
digunakan untuk menjaring data ubahan yang sebenarnya. Penggunaan instrumen
yang sahih dan andal dimaksudkan untuk mendapatkan data dari masing-masing
ubahan yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Instrumen
penelitian yang tersusun tersebut diujicobakan pada peserta didik yang tidak
termasuk dalam sampel penelitian ini.
3.7.1. Validitas Tes
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai
validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti memiliki
validitas rendah. Sebagaimana dikutip oleh Arikunto, Anderson dkk, menyatakan “ A test is valid if it measures what it
purpose to measure” atau diartikan yaitu sebuah tes dikatakan valid apabila
tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menghitung validitas tes,
peneliti menggunakan rumus kolerasi product moment sebagai
berikut.
Arikunto
(2012: 87)
Keterangan :
= hasil skor X dengan Y untuk setiap responden
X = jumlah jawaban benar kelompok X
Y = jumlah jawaban benar kelompok Y
N = jumlah siswa mengikuti tes
Untuk menafsirkan keberartian
harga validitas tiap soal maka harga tersebut dikonsultasikan dengan harga kritik product momentatau , jika maka soal valid.
3.7.2 Reliabilitas Tes
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik (dalam Arikunto, 2006:178).
Untuk mencari nilai reliabilitas tes, penulis
menggunakan K-R. 20 (Arikunto, 2009:175) yaitu:
Dimana:
r11 =
Reliabilitas Indikator
k = Banyaknya butir
pertanyaan
p =proporsi siswa
menjawab dengan benar
q = Proporsi siswa
menjawab dengan salah
v1 = Varians
total
N = Jumlah siswa
Untuk menafsirkan harga reliabilitas tes maka harga
tersebut dikonfirmasikan ke tabel harga kritik product momentatau , jika maka tes dinyatakan reliabel.
3.7.3. Tingkat Kesukaran Tes
Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlau sukar. Soal yang mudah
tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya, (Arikunto, 2009 :207).
Untuk menghitung taraf kesukaran tes uraian, teknik penghitungan yang digunakan
adalah dengan menghitung berapa persen segi yang gagal menjawab atau ada
dibawah batas lulus untuk tiap-tiap item. Adapun rumus yang digunakan sebagai
berikut :
1.
Soal dikatakan sukar jika TK
< 27%
2.
Soal dikatan sedang jika 27% ≤
TK ≤ 72%
3.
Soal dikatan mudah jika TK >
72%
Dimana :
TK =
Taraf kesukaran
KA =
Jumlah siswa kelompok atas
KB =
Jumlah siswa kelompok bawah
S =
Skor tertinggi
N1 =
27% banyaknya subjek kedua kelompok
3.7.4 Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
bodoh (berkemampuan rendah). Menghitung daya pembeda dapat digunakan rumus t,
yaitu:
t =
Dimana dengan menggunakan rumus dari Subino (1987: 100),
yaitu:
dan
Dengan :
t = Daya pembeda
= Skor
rata-rata kelompok unggul
= Skor
rata-rata kelompok asor
= Simpangan
baku kelompok unggul
= Simpangan
baku kelompok asor
N = Jumlah seluruh siswa
nu = Jumlah kelompok
unggul (27% N)
na = Jumlah kelompok
asor (27% N)
dk = (nu – 1 ) + (na
– 1)
Jika thitung > ttabel maka soal dapat dikatakan soal baik.
3.8 Deskripsi Data
Penelitian
Untuk mengetahui keadaan data penelitian yang telah
diperoleh, maka terlebih dahulu dihitung besaran dari rata-rata skor () dan besar
dari standar deviasi (S) dengan rumus sebagai berikut: (Sudjana, 2005:67)
Dengan keterangan:
: Mean
: Jumlah aljabar X
: Jumlah responden
Dengan keterangan:
: Standar Deviasi
: Jumlah responden
: Jumlah skor total distribusi X
: Jumlah kuadrat skor total distribusi X
3.8.1 Teknik Analisis Data
3.8.1.1 Uji Normalitas
Prosedur uji statistik dengan aturan Liliefors yaitu:
a.
Menentukan formulasi hipotesis
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
b.
Menentukan taraf nyata (α) dan
nilai L0
Taraf nyata atau
taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%
Nilai L dengan α dan
n tertentu L (α)(n) =
….
c.
Menentukan kriteria pengujian
H0
diterima apabila : L0>
L (α)(n)
H0
ditolak apabila : L0 ≤ L
(α)(n)
d.
Menentukan nilai uji statistic
Untuk menetukan
nilai frekuensi harapan, diperlukan hal berikut:
(1)
Susun data dari data terkecil
ke terbesar dalam satu tabel.
(2)
Tuliskan frekuensi
masing-masing datum.
(3)
Tentukan frekuensi relative
(densitas) setiap baris, yaitu frekuensi baris dibagi dengan jumlah frekuensi
(f1/n).
(4)
Tentukan densitas secara
kumulatif, yaitu dengan menjumlahkan baris ke-i dengan baris sebelumnya (.
(5)
Tentukan nilai Baku (z) dari
setiap Xi, yaitu nilai Xi dikurangi dengan rata-rata dan kemudian dibagi dengan
simpangan Baku.
(6)
Tentukan luas bidang antara z ≤
zi (ϕ), yaitu dengan bisa dihitung dengan membayangkan garis batas zi
dengan garis batas sebelumnya dari sebuah kurva normal Baku.
(7)
Tentukan nilai L, yaitu nilai .
(8)
Tentukan nilai L0,
yaitu nilai terbesar dari nilai L.
e.
Menyimpulkan apakah H0
diterima atau ditolak.
3.8.1.2. Uji Korelasi
Pangkat
Apabila kedua data berdistribusi
tidak normal maka digunakan korelasi pangkat dengan rumus :
r’ = 1 -
Keterangan :
r’ = Korelasi pangkat (bergerak dari -1 sampai dengan +1)
b = Beda
n = Jumlah data
3.8.1.3 Analisis Regresi
3.8.1.3.1. Persamaan Regresi
Dalam penelitian ini uji
linieritas regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pendekatan
preferensi sensori (X) terhadap kemampuan pemahaman konsep (Y), untuk itu perlu
ditentukan persamaan regresinya untuk menggambarkan hubungan kedua variabel
tersebut. Jika kedua variabel mempunyai hubungan yang linier maka rumus yang
digunakan (dalam Sudjana, 2001:315) yaitu:
Dengan Keterangan:
: Variabel Terikat
X : Variabel Bebas
a
dan b : Koefisien Regresi
3.8.1.3.2 Menghitung Jumlah Kuadrat
Untuk nilai dipakai
untuk menguji tuna cocok regresi linier. Dalam hal ini tolak hipotesis model
regresi linier jika Fhitung F (1-α);(n-2), dengan taraf
signifikan α = 5%. Untuk F yang digunakan diambil dk pembilang = (k – 1) dan dk
penyebut (n - k).
Tabel 3.3 Tabel Anova
Sumber Varians
|
Db
|
Jumlah Kuadrat
|
Rata-rata Kuadrat
|
Fhitung
|
Total
|
N
|
JKT
|
RKT
|
-
|
Regresi (α)
Regresi (b|a)
Redusi
|
1
1
N – 2
|
JKreg
a
JKreg
= JK (β/α)
JKres
|
JKreg
a
= JK (β/α)
|
|
Tuna Cocok Kekeliruan
|
k – 2
n – 2
|
JK(TC)
JK(E) |
|
|
Dengan keterangan:
a.
Untuk menghitung Jumlah Kuadrat
dengan rumus:
b.
Menghitung Jumlah Kuadrat
Regresi a ( dengan rumus:
c.
Menghitung Jumlah Kuadrat
Regresi b|a ( dengan rumus:
d.
Menghitung Jumlah Kuadrat
Residu ( dengan rumus:
e.
Menghitung Rata-rata Jumlah
Kuadrat Regresi b/a dengan rumus:
f.
Menghitung Rata-rata Jumlah
Kuadrat Residu ( dengan rumus:
g.
Menghitung Jumlah Kuadrat
Kekeliruan Eksperimen ( dengan rumus:
h.
Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok model linier (dengan
rumus:
3.8.1.3.3 Uji Kelinearan
Regresi
Ada pun hipotesis yang di uji adalah :
H0 :
Model regresi linear
Ha : Model regresi tidak
linear
Untuk menguji hipotesis digunakan statistika uji
signifikansi untuk menguji tuna cocok regresi linear antara variabel X dan Y
dengan menggunakan rumus: F =
Dimana :
: varians tuna cocok
: varians kekeliruan
Kriteria pengujian : Terima H0
= model regresi linear bila
Fhitung< F(1-α)(k-2,n-k)
Untuk nilai dipakai
untuk menguji tuna cocok regresi linier. Dalam hal ini tolak hipotesis model
regresi linier jika Fhitung F (1-α);(n-2), dengan taraf
signifikan α = 5%. Untuk F yang digunakan diambil dk pembilang = (k – 1) dan dk
penyebut (n - k).
3.8.1.3.4 Uji Keberartian Regresi
Untuk menguji keberartian koefisien
regresi sederhana digunakan rumus sebagai berikut:
Ho: Model regresi berarti.
Ha: Model regresi tidak berarti.
(Sudjana,2005:332)
Untuk melihat
keberartian variabel X terhadap variabel Y digunakan tabel
analisis varians (ANAVA).
3.8.1.3.5 Koefisien
Korelasi
Setelah uji prasyarat terpenuhi, maka dapat dilanjutkan
uji koefisien korelasi untuk mengetahui pengaruh pendekatan pendekatan
preferensi sensori terhadap kemampuan pemahaman konsep dengan rumus korelasi product moment.
Dengan keterangan:
X =
Variabel Bebas
Y =
Variabel Terikat
= Koefisien korelasi antara skor butir
dengan skor total
N = Banyaknya siswa
Untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat diterangkan
berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi dari Guilford Emperical Rulesi yaitu:
Tabel 3.4 Tingkat Keeratan
Hubungan Variabel X Dan Variabel Y
Nilai Korelasi
|
Keterangan
|
0,00 r<
0,20
|
Hubungan sangat
lemah
|
0,20 r <
0,40
|
Hubungan rendah
|
0,40r <
0,70
|
Hubungan
sedang/cukup
|
0,70 r
<0,90
|
Hubungan
kuat/tinggi
|
0,90 r
<1,00
|
Hubungan sangat
kuat/sangat tinggi
|
3.8.1.3.6 Uji Keberartian Koefisien Korelasi
Prosedur uji statistiknya sebagai berikut:
a.
Formulasi hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan yang berarti
antara pendekatan pendekatan preferensi sensori terhadap kemampuan pemahaman
konsep
Ha : Ada hubungan yang berarti antara
pendekatan pendekatan preferensi sensori terhadap kemampuan pemahaman konsep
b.
Menentukan taraf nyata (α) dan
t tabel
Taraf nyata yang digunakan adalah 5%, dan nilai t tabel memiliki
derajat bebas (db) = (n - 2).
c.
Menentukan kriteria pengujian
H0 : Diterima (H1
ditolak) apabila t α/2 ≤ t0 ≤ t α/2
H0 : Ditolak (H1
diterima) apabila t0 > t α/2 atau t0 ≤ -t α/2
d.
Menentukan nilai uji statistik
(nilai t0)
Dengan keterangan:
: Uji t hitung
: Koefisien korelasi
: Jumlah soal
e.
Menentukan kesimpulan
Menyimpulkan H0
diterima atau ditolak.
3.8.1.3.7 Koefisien Determinasi
Jika perhitungan
koefisien korelasi telah ditentukan maka selanjutnya menentukan koefisien
determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X dan variabel Y
yang dirumuskan dengan:
Dengan Keterangan:
: Koefisien
determinasi
: Koefisien
regresi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar