Hubungan antara jumlah penduduk dengan angkatan kerja - laju angka pertumbuhan
angkatan kerja dipengaruhi oleh jumlah penduduk,struktur penduduk berdasarkan
jenis kelamin,usia dan tingkat pendidikan.Makin banyak komposisi jumlah
penduduk laki-laki daripada perempuan maka makin tinggi angkatan kerjanya.
Hubungan antara jumlah penduduk dengan
kesempatan kerja
Makin meningkatnya pertumbuhan penduduk makin kecil
kemungkinan terbukanya kesempatan kerja karena persaingan yang makin
ketat.Beberapa kriteria bagi angkatan kerja untuk dapat memasuki dunia
kerja sebagai berikut.
- Keahlian
khusus yang dimiliki
- Pengalaman
kerja
- Kesehatan
yang prima
- Sikap
kepribadian dan kejujuran
- Jenis
pendidikan
Hubungan
antara jumlah penduduk dengan pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah angkatan kerja yang
tidak sebanding dengan kesempatan kerja sehingga tidak semua angkatan kerja
dapat diserap oleh lapangan kerja.Keadaan ini lebih diperparah dengan banyaknya
tenaga kerja yang terkena PHK.
Makin pesatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan
persaingan untuk mendapatkan pekerjaan makin ketat.Hal ini karena kesempatan
kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.Akibatnya terjadi
pengangguran yang tidak terelakan lagi.Makin tinggi pertumbuhan penduduk,angka
pengangguran makin meningkat.
Bagaimana hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja
dan pengangguran?
Ø Mudah non, semakin besar jumlah penduduk maka akan semakin
besar pula angkatan kerja-nya karena mempunyai hubungan atau korelasi langsung
misalnya dengan porsi 45%.
Sedangkan kesempatan kerja ditentukan oleh banyaknya investasi yang dilakukan oleh pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri serta pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah atau negara tersebut. Jadi korelasi kesempatan kerja adalah dengan investasi.
Pengangguran adalah angkatan kerja dikurangi kesempatan kerja. Jadi pengangguran merupakan angkatan kerja yang tidak tertampung oleh kesempatan kerja di daerah atau negara tsb.
Sedangkan kesempatan kerja ditentukan oleh banyaknya investasi yang dilakukan oleh pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri serta pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah atau negara tersebut. Jadi korelasi kesempatan kerja adalah dengan investasi.
Pengangguran adalah angkatan kerja dikurangi kesempatan kerja. Jadi pengangguran merupakan angkatan kerja yang tidak tertampung oleh kesempatan kerja di daerah atau negara tsb.
Ø
Semakin
kedepan, jumlah penduduk semakin besar, tekhnologi semakin maju dan angka
kelulusan akan makin tinggi..
Hal itu sangat berdampak pada kesempatan kerja,, seperti pabrik, yg biasanya menggunakan 100 tenaga untuk memproduksi barang kini dengan kemajuan teknologi mesin2 canggih hanya butuh beberapa tenaga profesional untuk mengoperasikannya,,
Akibat tergantikannya SDM dgn Teknologi, maka angka pengangguran makin besar,sedangkan output2 dari Perguruan tinggi smakin byk.. Kesempatan kerja makin sempit karena perusahaan2 byk yg mementingkan pengalaman ketimbang ijazah,.,
Jadi, qta hrz lbh profesional dlm memilih sebuah bidang yg akan qta tekuni..
Hal itu sangat berdampak pada kesempatan kerja,, seperti pabrik, yg biasanya menggunakan 100 tenaga untuk memproduksi barang kini dengan kemajuan teknologi mesin2 canggih hanya butuh beberapa tenaga profesional untuk mengoperasikannya,,
Akibat tergantikannya SDM dgn Teknologi, maka angka pengangguran makin besar,sedangkan output2 dari Perguruan tinggi smakin byk.. Kesempatan kerja makin sempit karena perusahaan2 byk yg mementingkan pengalaman ketimbang ijazah,.,
Jadi, qta hrz lbh profesional dlm memilih sebuah bidang yg akan qta tekuni..
Ø
jumlah penduduk suatu
negara adalah faktor yang mempengaruhi angkatan kerja, makin banyak penduduk
makin banyak angkatan kerja, tapi bila jumlah angkatan kerja tidak mencukupi
akan meningkatkan angka pengangguran
1. Penduduk
|
Orang-orang yang biasanya
tinggal pada suatu tempat lebih dari 6 (enam) bulan, atau kurang dari 6
bulan, tetapi berminat untuk tinggal lebih dari 6 bulan.
|
2. Tenaga Kerja
|
Penduduk yang telah mencapai
usia kerja, dalam hal ini usia 15 tahun ke atas atau mereka yang mempunyai
potensi untuk memproduksikan barang atau jasa bila ada permintaan terhadap
mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
|
4. Angkatan Kerja
|
Penduduk usia 15 tahun ke
atas yang mempunyai pekerjaan, baik yang sedang bekerja dan sementara tidak
bekerja, termasuk yang sedang mencari kerja/pekerjaan dan sebagainya.
|
6. Pekerja
|
Mereka yang melakukan
kegiatan pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan paling sedikit 1 jam
dalam seminggu secara terus menerus tanpa terputus
|
8. Penganggur
|
Penduduk usia kerja (angkatan
kerja) yang tidak ada kegiatan (sekolah, mengurus rumahtangga, dsb) dan tidak
sedang berupaya untuk mendapatkan pekerjaan
|
2.2. Pengertian Angkatan kerja
Secara
demografis besarnya angkatan kerja tergantung pada tingkat partisipasi angkatan
kerja (Labor Force Participation rate) yaitu berapa persen dari tenaga kerja
yang akan menjadi angkatan kerja. Dan pengertian dari angkatan kerja adalah
bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, dalam kegiatan produktif
yaitu untuk memproduksi barang dan jasa. Dan didalam konsep “Labor Force
Consept” angkatan kerja mempunyai referensi waktu yang pasti misalnya satu
minggu, dan sebagainya. Dan menurut konsep ini berfokus kepada mereka yang
bekerja. Jadi mereka yang bukan pekerja (yaitu : pengangguran/mencari
pekerjaan), dianggap sebagai kelompok residual.
Angkatan
kerja terdiri dari penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi sementara
tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan sama sekali tetapi mencari pekerjaan
secara aktif.
Kelompok
angkatan kerja yang digolongkan kedalam bekerja adalah setiap orang yang
didalam seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, lama bekerja
paling sedikit dua hari. Dan setiap orang yang didalam seminggu sebelum
pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tetapi
mereka adalah pekerja tetap (pegawai-pegawai yang tidak masuk kerja karena
cuti, sakit dan sebagainya), petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian
yang tidak bekerja karena mereka menunggu panen, orang-orang yang bekerja
didalam bidang keahlian seperti dokter, tukang pangkas dan sebagainya.
Kelompok
angkatan kerja yang digolongkan mencari pekerjaan adalah penduduk 15 tahun
keatas yang sedang berusaha mencari pekerjaan (mereka yang belum pernah
bekerja, mereka yang sudah bekerja tapi akhirnnya mereka berhenti bekerja
karena hal tertentu). Kegiatan untuk mencari pekerjaan tidak terbatas didalam
jangka waktu seminggu yang lalu saja tetapi bisa dilakukan dalam beberapa waktu
yang lalu. Jadi kedalam kategori mencari pekerjaan juga dimaksukkan, misalnya
mereka yang sedang memasukkan lamaran pekerjaan atau pesan pada saudara mereka
dan mereka sedang menunggu jawaban.
Pengertian Pengangguran.
Pada keadaan
yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya angkatan
kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada
kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja
lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan
mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran.
Pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah, SMP, SMA, Mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan
pekerjaan.
Definisi pengangguran menurut
para ahli :
Ø Ida
Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini
tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan
sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Ø Dumairy,
pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan lengkap. Lengkapnya
orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
2.5. Bentuk Pengangguran
Berdasarkan pengertian
tersebut, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam.
v Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah
tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini
terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara
maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.
v Pengangguran
Terselubung (Disguessed Unemployment)
Pengangguran terselubung yaitu
pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit
pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah
tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran terselubung bisa
juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuaiContoh: Pada sebuah
kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang ada.
Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan
dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi
kantor tentu merupakan suatu pemborosan.
v Setengah
Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur ialah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk
sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah
menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam
seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang
telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur
sambil menunggu proyek berikutnya.
Sebab-sebab terjadinya
pengangguran
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah
sebagai berikut:
1. Besarnya
Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan
terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja
yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2. Struktur
Lapangan Kerja Tidak Seimbang
3. Kebutuhan
jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
Apabila
kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi
kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak
dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. Meningkatnya
peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur
Angkatan Kerja Indonesia
5. Penyediaan
dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
. Dampak Pengangguran
bagi Perekonomian
Untuk
mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan
pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:
1. Dampak
Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara
Tujuan
akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan
naik terus.
Jika tingkat
pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini
terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
§ Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan
nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran
yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
§ Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang.
Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.
Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun.
Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan
berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
§ Pengangguran
tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan
daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang
hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan
Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru.
Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak
akan terpacu.
Saran
Ketidakharmonisan
kebijakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan masih
sangat dirasakan menghambat kegiatan usaha, untuk Mengurangi Tingkat
pengangguran, semua potensi dan sumber daya harus dikerahkan dan disatukan,
serta semua persoalan diurai. Semua ini untuk mencapai sasaran 2014, target
pertumbuhan ekonomi 7 persen, pengangguran turun 5-6 persen, dan kemiskinan
turun 8-10 persen.
Dengan
penataan lebih baik, diharapkan setiap provinsi tumbuh dan perdagangan dalam
negeri antarpulau makin bergairah. ”Tripple track strategy” tetap
berlaku. Apa gunanya pertumbuhan ekonomi kalau yang tumbuh yang itu-itu saja.
Kita harus propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengentasan kemiskinan.
Perlu adanya
reformasi pendidikan nasional agar bisa mengembangkan kewirausahaan dan
inovasi. Bukan hanya mencari Kerja saja, tetapi mencoba membuka Lapangan
Pekerjaan yang pada akhirnya dapat mengurangi Tingkat Pengangguran
Ada tiga
kunci sukses membangun bangsa, yaitu semangat pantang menyerah harus dimiliki,
persatuan dan kebersamaan, serta jati diri. Boleh memuji bangsa lain, tetapi
jangan menghina bangsa sendiri,
Selain itu,
perlu stabilitas politik, kerukunan sosial, manajemen, kepemimpinan, dan
kemitraan. Pemerintah dan dunia usaha tidak bisa berjalan sendiri, tetapi mesti
bersinergi.
Jumlah penduduk yang besar bagi suatu negara tidak selalu menjadi modal pembangunan karena tidak semua penduduk memiliki kemampuan untuk menghasilkan. Oleh karena itu, mendapat kesempatan untuk bekerja (demand for labor) merupakan hal penting bagi setiap orang yang hendak bekerja, karena orang yang bekerja berarti memiliki penghasilan.
Dengan bekerja, orang akan memperoleh uang untuk membiayai kebutuhan hidupnya bersama keluarganya. Untuk itu, semua anggota masya rakat yang sudah dewasa harus memperoleh kesempatan kerja dan dapat memilih pekerjaan tertentu sesuai dengan bakat dan keahliannya.
Di Indonesia, setiap warga negara
bebas untuk mendapat pekerjaan yang layak. Hal itu diatur dalam UUD 1945 Pasal
27 ayat 2 yang berbunyi, “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Berdasarkan Undang-Undang Dasar
tersebut, jelas bahwa pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan
kesempatan kerja serta perlindungan terhadap tenaga kerja sehingga setiap warga
negara dapat hidup layak.
Kesempatan kerja berupa lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk bekerja, yang ada dari suatu kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi. Dengan demikian, kesempatan kerja termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki dan masih kosong.
Kesempatan kerja berupa lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk bekerja, yang ada dari suatu kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi. Dengan demikian, kesempatan kerja termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki dan masih kosong.
Hubungan
Antara Angkatan Kerja, Jumlah Penduduk, Pengangguran dan Kesempatan Kerja
Hubungan Antara Angkatan
Kerja, Jumlah Penduduk, Pengangguran dan Kesempatan Kerja.
Besarnya angkatan kerja tergantung dari:
Jumlah penduduk
Susunan penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan
Kelahiran
Komposisi umur
Jumlah penduduk
yang banyak mempunyai akibat bagi kesempatan kerja.Jumlah penduduk
yang banyak disertai kemampuan dan usaha dapat meningkatkan produktivitas dan
membuka lapangan kerja baru, akan tetapi
apabila jumlah penduduk yang banyak tidak disetai dengan kemampuan dan usaha
dapat menghambat kesempatan kerja dan bisa berakibat menimbulkan pengangguran.
Jumlah penduduk yang banyak tidak disertai dengan lapangan kerja yang memadai akan menimbulkan banyak penduduk yang tidak
tertampung dalam lapangan kerja maka masalah timbul yaitu penggangguran.
1. Kesempatan kerja dan pendapatan
nasional
Kesempatan kerja yang luas dapat
memaksimalkan para pekerja dan meningkatan pendapatan nasional. Apabila tenaga
kerja sebagian besar atau semua dapat tertampung dilapangan kerja maka hasil
produksi baik barang atau jasa akan meningkat
dan tentunya pendapatan yang diterima oleh masyarakat akan bertambah banyak.
Pendapatan yang diterima masyarakat meningkat akan meningkatkan
pendapatan nasional. Keadaan ini tidak akanada pencari kerja yang menganggur, semua digunakan dalam
proses produksi disebut kesempatan kerja penuh (full employment).
Dari tabel diatas maka dapat diketahui
bahwa masih banya pencari kerja yang tidak tertampung pada kesempatan kerja
yang menimbulkan pengangguran. Pengangguran
tinggi mengakibatkan para pekerja haruslah menanggung biaya hidup para
penganggur. Pendapatan yang
diterima masyarakat semakin berkurang, gisi masyarakat berkurang, kesehatan m,asyarakat berkurang,
kemampuan untuk kreasi berkurang, dan akan menimbulkan kerawanan nasional.
Kecuali itu pendapatan nasional akanberkurang yang ada hanyalah kemiskinan.
Pendapatan nasional merupakan jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan penduduk suatu Negara dalam waktu tertentu. Dari pernyataan
itu ada dua hal yang perlu diperhatikan:
a. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
Terlihat kemampuan masyarakat untuk
menghasilkan barang/jasa (berproduksi), untuk berproduksi masyarakat harus
bekerja.Untuk bekerja harus teresdia lapangan kerja atau kesempatan kerja.
b. Penduduk
Penduduk harus dibedakan antara yang
bekerja dan tidak bekerja. Semakin
banyak penduduk yang bekerja maka semakin besar pula sumbangannya terhadap
pendapatan nasional. Dari
dua hal di atas timbul permasalahan yaitu bagaimana Negara berupaya menciptakan
lapangan kerja supaya penduduk bisa bekerja sehingga dapat menyumbangkan
produksinya untuk kepentingan nasional. Salah
satu upaya untuk menciptakan kesempatan kerja adalah dengan meningkatkan
investasi.
2.
Usaha
perluasan kesempatan kerja.
Menurut John Maynart keyenes, pengangguran
tidak dapat dihapuskan tetapi dapat dikurangi. Pengurangan
pengangguaran dapat dilakukan dengan:
a. Memperluas kesempatan kerja.
Untuk memperluas kesempatan kerja
diperlukan modal. Modal
yang diperlukan adalah investasi. Keynes
beranggapan bahwa investasi ditentukan oleh dua faktor:
1) Marginal efficiency of capital
Besarnya
pengembalian (keuntungan ) dapat melebihi tingkat bunga atau dana
yang dipinjamkan untuk membiayai investasi tesebut.Pinjaman
yang diterima oleh para pengusaha haruslah menghasilkan keuntungan yang
melebihi dari jumlah pinjaman ditambah dengan bunga. Apabila tidak maka investasi tidak ada
artinya bahkan akanmenimbulkan
masalah pengangguran.
2) Tingkat suku bunga
Bila seseorang memiliki sejumlah
uang/dana, sebelum menetapkan melakukan investasi atau menyimpan di bank. Misalnya uang
untuk investasi akan mendapat
hasil 8 persen sedangkan tingkat suku bungan bank apabila didepositokan sebesar
10 %, maka tentu akan mengambil sikap mendepositokan di bank. Untuk pinjaman
dengan suku bunga yang rendah akan menambah
jumlah pengusaha untuk meminjam uang yang digunakan untk investasii atau
melakukan usaha. Badan usaha berjalan dengan baik akan meningkatkan kesempatan kerja. Usaha
untuk meningkatkan investasi di negara berkembang terhambat pada:
a. kurangnya investasi
b. kondisi tenaga kerja yang mempunyai
produktivitas yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat
pendidikan dan kurangnya ketrampilan (skill).
b. Usaha peluasan kesempatan kerja
bersifat umum
1) Penyediaan dana kredit secara meluas dan merata bagi
peningkatan kegiatan produksi padat karya.
2) Tingkat kurs devisa diarahkan agar
realistis dan memberikan intensif bagi peningkatan eksport
3) Memberikan perlindungan yang wajar
kepada produksi dalam negeri
4) Pengeluaran pemerintah ditujukan untuk
memperluas kesempatan bekerja produktif sebanyak mungkin.
c. Usaha perluasan kesempatan kerja
bersifat khusus, yaitu perluasan kesempatan kerja sektoral:
sektor pertanian
sektor prasarana dan kontruksi
sektor industri
sektor perdagangan
sektor jasa
sektor pendidikan dan latihan
3. Peningkatan mutu tenaga kerja
a. Latihan kerja : latihan kerja merupakan proses
pengembangan keahlian dan keterampilan kerja yang langsung dikaitkan dengan
pekerjaan dan persyaratan kerja.
b. Pemagangan : latihan kerja langsung
ditempat kerja yang bertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang dibentuk
melalui latihan kerja
c. Perbaikan gisi dan kesehatan : untuk
mendukung ketahanan kerja dan kemampuan belajar dalam menrima pengetahuan baru
dan meningkatkan semangat kerja.
C. DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEMBANGUNAN
NASIONAL
1.Pendapatan
nasional dan pendapatan perkapita
2.Penerimaan
Negara
3.Beban
psikologis
4.Biaya
social
D.
CARA – CARA MENGATASI PENGANGGURAN
1.Cara
mengatasi pengangguran siklis
Untuk mengatasi pengangguran siklis
diperlukan beberapa langkah – langkah antara lain peningkatan daya beli
masyarakat.
2.Cara
mengatasi pengangguran struktural
Untuk mengatasi pengangguran
struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan pendidikan dan
pelatihan sebagai persiapan untuk berkarier pada pekerjaan yang
baru,memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang
membutuhkan ,meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan
mendirikan industri yang bersifat padat karya,sehingga mampu menampung tenaga
kerja yang menganggur.
3.Cara
mengatasi pengangguran friksional
Untuk mengatasi pengangguran
friksional adalah mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan
penawaran tenaga kerja,sehingga proses pelamaran,seleksi,dan pengambilan
keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat.
4.Cara
mengatasi pengangguran musiman
untuk mengatasi pengangguran musiman yaitu dengan
pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain
dan melatih seseorang agar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja pada “masa
menunggu” musim tertentu.
E. USAHA PENINGKATAN MUTU TENAGA KERJA
1. Pemerintah
Upaya
pemerintah untuk menigkatkan mutu tenaga kerja antara lain dengan mendirikan
berbagai pusat latihan kerja.
2. Pihak
swasta (perusahaan)
Upaya pihak
swasta untuk meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerja sama dengan sekolah
atau kampus.
3. Individu
Membekali
diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan
Menanam
jiwa wirausaha
Hubungan Jumlah Penduduk,Angkatan Kerja, dan
Pengangguran
1. Angkatan
Kerja
Seperti sudah disinggung di atas,angkatan kerja
(labour force) merupakan sebagian dari jumlah penduduk seminggu sebelum sensus
sudah bekerja, baik sedang bekerja atau sementara sedang tidak bekerja dengan
berbagai alasan seperti sedang menunggu panen atau cuti. Tidak semua angkatan
kerja akan mendapat kesempatan kerja, karena lapangan kerja yang tersedia belum
tentu dapat menyerapnya.
2.
Pengangguran
Adakah orang-orang disekitar anda yang tidak bekerja?
Apakah mereka terlalu muda atau sudah tua? Angkatan kerja yang tidak terserap
dalam kesempatan kerja sehingga belum kerja atau sudah bekerja tetapi karena
sesuatu hal tidak bekerja secara optimal disebut pengangguran (unemployment).
3.
Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja (demand for labour) adalah suatu
keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi
oleh para pencari kerja.kondisi perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini
menambah banyaknya jumlah pengangguran karena adanya PHK dari perusahaan yang
gulung tikar atau merugi.
Macam-macam Pengangguran dan Penyebabnya
Pengangguran tidak hanya terjadi masalah bagi pribadi
yang bersangkutan tetapi juga bagi negaranya. Macam-macam pengangguran ditinjau
dari penyebabnya,antara lain sebagai berikut.
• Pengangguran Konjungtor
Pada waktu kegiatan ekonomi mengalami
kemunduran,perusahaan harus menurangi kegiatan produksi, baik menurangi
produksi maupun dengan mengurangi sebagian tenaga kerja. Kemunduran ekonomi
akan menaikkan tingkat pengangguran dalam masyarkat. Pengangguran yang
disebabkan oleh siklus konjungtor (perubahan kegiatan perekonomian) disebut
dengan pengangguran konjungtor.
• Pengangguran Teknologi
Bagaimanakah perusahaan mengerjakan pembukuan keuangan
yang terjadi sebelum ada komputer? Perusahaan membutuhkan banyak pekerja yang
paham akuntansi untuk mengerjakan pembukuannya. Namun setelah ada komputer yang
dilengkapi dengan sistem akuntansi, maka kehadiran pekerja-pekerja tersebut
tidak dibutuhkan lagi. Perusahaan hanya membutuhkan pekerja yang menghsilkan
sistem dalam komputer. Pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin-mesin
yang modern dan serba otomatis,sehingga tenaga kerja manusia dikurangi bahkan
ditiadakan disbut pengangguran teknolgi.
• Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang
disebabkan oleh pengaruh musim. Pada saat musim tanam dan panen, banyak petani
yang turun ke sawah dan ladang untuk melakukan aktivitas mereka. Namun, disaat
selang waktu antara kedua musim tersebut petani tidak banyak melakukan
aktivitas. Mereka hanya menggembalakan ternak atau sekedar istirahat dirumah.
Pada saat ini, petani merupak pengangguran musiman.
• Pengangguran Struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan
strukur dan kegiatan ekonomi. Ada dua kemungkinan yang menyebabkan pengangguran
sturukural, yaitu menurunnya permintaan dan teknik produksi yang semakin
canggih.
1) Permintaan Menurun
Salah satu contoh pengangguran struktural yang
disebabkan oleh berkurangnya permintaan ialah pengangguran yang yerjadi
dikalangan tukang jahit dan tukang sepatu tradisional. Hal ini disebabkan oleh
adanya perkembangan industri garmen atau konveksi dan industri sepati modern.
Para konsumen lebih suka membeli baju dan sepatu siap pakai.
2) Makin Canggihnya Teknik Produksi
Faktor ini menungkinkan suatu perusahaan pada waktu
yang sama menaikkan produksi sekaligus menurangi tenaga kerja. Mesin berat
digunakan untuk mendorong dan meratakan tanah atau menggali parit untuk
membersihkan kawasan. Penggunaan mesin-mesin ini akan mengurangi tenaga manusia
yang diperlukan dalam kegiatan membangun jalan raya.
• Pengangguran Normal
Pengangguran yang disebabkan memang belum mendapat
pekerjaan karena pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan beberapa hal yang menyebabkan pengangguran sebagai
berikut.
1. Penduduk
yang relatif banyak, sedangkan lapangan kerja atau lapangan usaha belum
menampung.
2. Pendidikan
dan keterampilan yang rendah dan tidak siap kerja.
3. Teknologi
yang semakin modern.
4. Pengusaha
yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan.
5. Ketidakstabilan
perekonomian,politik,dan keamanan suatu negara.
• Pengangguran terselubung (diseguisees Unemployment)
Seorang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan) program
Teknologi Pertanian, karena suatu hal terpaksa bekerja sebagai pelayan toko,
yang sebenarnya tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya. Lulusan ini
merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan
tertentu, misalnya karena tidak memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan
bakat dan kemampuannya.
• Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Ada yang sudah berusaha secara
maksimal tapi belum memperoleh pekerjaan, tetapi ada juga yang tidak berusaha
mencari pekerjaan karena malas. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
pengganguran adalah sebagai berikut:
1. BESARNYA
ANGKATAN KERJA TIDAK SEIMBANG DENGAN KESEMPATAN KERJA
Ketidakseimbangan
terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja
yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2. STRUKTUR
LAPANGAN KERJA TIDAK SEIMBANG
3. KEBUTUHAN
JUMLAH DAN JENIS TENAGA TERDIDIK DAN PENYEDIAAN TENAGA TERDIDIK TIDAK SEIMBANG
Apabila
kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi
kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak
dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. PENYEDIAAN
DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA ANTAR DAERAH TIDAK SEIMBANG
Jumlah
angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut
dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain,
bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Dampak
Pengangguran terhadap Perekonomian
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena
pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill yang dicapai masyarakat
akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial. Oleh karena itu, kemakmuran
yang capai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari
sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan kegiatan perekonomian menurun, sehingga pendapatan masyarakat pun
akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun
akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi
pemerintah juga akan berkurang, sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus
menurun.
Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang
sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang.
Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor (pengusaha) untuk melakukan
perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi
menurun sehinnga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
Cara
Mengatasi Pengangguran
Dalam rangka mengatasi pengangguran, ada beberapa
usaha yang dapat dilakukan oleh pemerintah, antara lain sebagai berikut.
1. Mendorong Majunya Pendidikan
Dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang
untuk memproleh kesempatan kerja yang lebih baik.
2. Mengintensifikasi Pekerjaan di Daerah Pedesaan yang
bersifat Padat Karya
Tujuan mengintesifikasi pekerjaan di suatu pedesaan
yang bersifat padat karya adalah untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja
kasar di daerah pedesaan dan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
3. Mendirikan Pusat-pusat Latihan Kerja
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendirikan
pusat latihan kerja dengan tujuan melatih orang-orang menjadi manusia yang
terampil dan menjdai manusia yang kreatif.
4. Meningkatkan Transmigrasi
Program peningkatan transmigrasi ditujukan untuk
mengatasi pengangguran didaerah-daerah padat penduduk. Sekaligus untuk
menurangi kepadatan penduduk terutama di Pulau Jawa. Dengan demikian, tenaga
kerja di Pulau Jawa dapat lebih dimanfaatkan didaerah-daerah diluar Pulau Jawa.
5. Industrialisasi
Dengan berdirinya banyak pabrik industri, berarti
lebih banyak tenaga kerja yang diserap.
6. Menggiatkan Pelaksanaan Program Keluarga Berencana
(KB)
Pogram KB, antara lain bertujuan untuk menghambat
pertambahan penduduk dalam usaha mengurangi laju pertambahan golongan angkatan
kerja. Jika antara pertambahan jumlah angkatan kerja seimbang dengan jumlah
lapangan kerja yang tersedia maka masalah pengangguran dapat diatasi.
7. Mengadakan Proyek SP3 (Sarjana Penggerak
Pembangunan Pedesaan)
Sarjana-sarjan lulusan berbagai perguruan tinggi
ditugaskan sebagai pelopor pembangunan dan pembaharuan didaerah pedesaan,
sekaligus menyerap tenaga kerja tamatan perguruan tinggi.
8. Membuka Kesempatan Bekerja di Luar Negeri
Pemerintah memberi kesempatan kepada mesayarakat untuk
bekerja diluar negeri melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui
perusahaan pengerah tenaga kerja. Masyarakat yang berminat dapat mendaftarkab
diri, kemudian diberi pelatihan dan dikirim ke luar negaeri untuk ditempatkan
diberbagai perusahaan atau rumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar